Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Begini Wujud Roket Amatir Pertama di Indonesia, Buatan 3 Siswa SMK Pontianak

Roket Nusantara ini memakai bahan bakar Ammonium Nitrate Composite Propellant (ANCP) dan ditargetkan mencapai ketinggian 1 Km.

22 Maret 2025 | 12.14 WIB

Repro foto roket amatir karya tiga pelajar SMK 4 Pontianak yang berhasil meluncur sejauh 1 kilometer di Indonesia. Dok. PT Pasifik Satelit Nusantara
Perbesar
Repro foto roket amatir karya tiga pelajar SMK 4 Pontianak yang berhasil meluncur sejauh 1 kilometer di Indonesia. Dok. PT Pasifik Satelit Nusantara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga siswa SMKN 4 Pontianak, Kalimantan Barat, menciptakan roket amatir pertama di Indonesia. Karya yang dinamai Roket Nusantara itu mereka garap bersama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) selama empat bulan sejak Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para siswa yang tergabung dalam Tim Mengangkasa, beranggotakan Daris Cahyo Adi, Fathur Rahman, dan Abdul Aziz itu sempat meluncurkan Roket Nusantara sejauh 1 kilometer. Pencapaian krusialnya ketika roket menembus kecepatan subsonik 200 meter per detik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Daris mengatakan timnya puas terhadap hasil peluncuran tersebut. “Kami membuktikan bahwa desain ini lumayan stabil," ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis di laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Sabtu, 22 Maret 2025.

Catatan sejarah roket amatir pertama di Indonesia buatan pelajar SMK ini merupakan bagian dari program Roket Nusantara Batch 2. Tim ini tiga kali menggelar tiga percobaan peluncuran, yaitu peluncuran ke-3, ke-4, dan ke-5 dari rangkaian sebelumnya.

Melalui laman Pasifik Satelit Nusantara di LinkedIn, program Batch 2 bertujuan memastikan roket dapat mencapai ketinggian 900 meter. Ada juga target pemulihan badan roket dan payload menggunakan parasut, serta penerapan sistem closed-loop roll control untuk menjaga kestabilan penerbangan.

Roket Nusantara menggunakan bahan bakar Ammonium Nitrate Composite Propellant (ANCP) dan ditargetkan mencapai ketinggian satu kilometer. Pada peluncuran hari pertama, roket buatan ini diluncurkan dua kali. Masing-masingnya mencapai ketinggian 800 meter 903 meter. Peluncuran berhasil menembus 1 kilometer pada 26 Februari lalu.

Daris menyebut proyek tersebut merupakan kelanjutan peluncuran Roket Bridge pertama pada Januari 2025. Tim Mengangkasa menyiapkan dan menguji seluruh komponen roket, mulai dari sistem avionik, propelan, parasut roket, ignitor, hingga perangkat detonator.

Strategi baru yang diterapkan dalam pengujian terakhir, kata dia, adalah memasang mesin roket setelah roket terpasang di rel untuk meminimalkan risiko kegagalan. “Roket kami Alhamdulillah mencapai target," kata dia.

Daris Cahyo Adi, Fathur Rahman, dan Abdul Aziz siswa SMKN 4 Pontianak, Kalimantan, yang berhasil mengembangkan dan meluncurkan roket amatir yang bernama Roket Nusantara ke angkasa. Dok. Kemendikbud

Peluncuran ini didukung Tim Bamtara Pans yang menyumbangkan satelit Kensat sebagai muatan roket. Tim Mengangkasa akan mengevaluasi sistem penyebaran parasut untuk peluncuran selanjutnya. Data yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk pengembangan lebih lanjut.

Direktur Utama PT PSN Adi Rahman Adiwoso memastikan entitasnya selalu mendukung kemajuan dan kemandirian sektor antariksa nasional. “Keberhasilan ini menjadi langkah maju bagi Indonesia dalam eksplorasi roket amatir dan teknologi kedirgantaraan,” ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus