Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEAMANAN dalam bertukar pesan lewat telepon seluler menjadi perhatian utama Tesar Sandikapura ketika membuat LiteBig Messenger tahun lalu. Kini aplikasi percakapan mirip BlackBerry Messenger dan WhatsApp itu telah diunduh oleh lebih dari 100 ribu orang. Bulan ini LiteBig bertengger di 10 besar aplikasi yang paling dicari dan diunduh di Google Play Store.
"Aplikasi ini berbasis nomor telepon penggunanya," kata Tesar, Kamis pekan lalu. Meski tidak jauh berbeda dengan aplikasi pesan yang telah ada, LiteBig menurut Tesar punya kelebihan, yakni mampu menampung 1.000 orang atau akun dalam satu percakapan grup.
Keunggulan lain, Tesar mengklaim programnya bisa digunakan untuk mengirim berbagai format data yang belum bisa dilakukan aplikasi lain. Data yang dapat dikirim melalui aplikasi ini meliputi foto, suara, peta digital, kontak, dokumen Windows, hingga file berformat pdf.
Pada LiteBig, pengguna juga bisa mengedit pesan yang telanjur dikirim. "Pesan terkirim yang dihapus pengirim juga akan otomatis terhapus dari halaman percakapan lawan bicara," kata Tesar. Pengguna aplikasi ini juga bisa mengaitkan statusnya dengan Facebook melalui halaman Lounge.
Lulusan program master teknik elektro Universitas Pelita Harapan ini mengerjakan LiteBig bersama dua anggota stafnya. Mereka menghabiskan waktu enam bulan untuk mengembangkan aplikasi yang berwarna dasar biru dan putih tersebut.
Untuk menjamin keamanan data pengguna LiteBig, menurut Tesar, aplikasi ini menggunakan server di dalam negeri. Ini berbeda dengan kebanyakan program serupa. "Server semua messenger itu ada di luar negeri, dan tidak pernah ada jaminan data kita aman," ujarnya.
Saat ini pengguna yang terdaftar telah mencapai 120 ribu akun. Komentar pada halaman LiteBig di Play Store bermacam-macam. Meski mempersoalkan sulitnya meng-add teman, icon-nya ribet, hingga susah ganti foto, semua pengguna yang meninggalkan pesan rata-rata puas dan senang akhirnya ada messenger buatan Indonesia.
Tesar optimistis aplikasi yang belum mereka luncurkan secara resmi ini akan digunakan oleh sekitar lima juta orang Indonesia pada 2016. "Sekarang kami masih soft launch, karena kami masih persiapan untuk menghadirkan aplikasi ini bagi ponsel bersistem iOS, Windows, dan versi website," katanya.
Dia mengatakan akan mendekati mahasiswa untuk mengenalkan aplikasi messenger lokal ini. "Pola orang Indonesia adalah saat sudah ramai digunakan, orang akan beramai-ramai berpindah. Ini yang akan kami kejar pada 2016," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo