Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Studi Temukan Anjing Tarik Kereta Salju Sejak 10 Ribu Tahun Lalu

Bukti arkeologis tentang usia anjing kereta salju ini digali tim peneliti di Zhokhov, sebuah pulau terpecil di Siberia.

28 Juni 2020 | 17.55 WIB

Para barisan anjing menarik kereta salju, kawanan anjing itu terlihat bersemangat menarik kereta salju. Tim kereta salju ini dipimpin oleh Thomas Waerner, lomba ini sangat berat karena menempuh medan bersalju dan berbahaya. Anchorage, Alaska, 7 Maret 2015. AP/Loren Holmes
material-symbols:fullscreenPerbesar
Para barisan anjing menarik kereta salju, kawanan anjing itu terlihat bersemangat menarik kereta salju. Tim kereta salju ini dipimpin oleh Thomas Waerner, lomba ini sangat berat karena menempuh medan bersalju dan berbahaya. Anchorage, Alaska, 7 Maret 2015. AP/Loren Holmes

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian mengungkap pembiakan anjing penarik kereta salju di Kutub Utara telah dilakukan hampir sepuluh ribu tahun lalu. Bukti arkeologis yang digali oleh tim peneliti di Zhokhov, sebuah pulau terpecil di Siberia, pada 2017 menunjukkan manusia purba telah memiliki anjing-anjing untuk menghela kereta. Catatan arkeologis itu dipandang sebagai bukti paling tua kalau nenek moyang melakukan yang sama dengan anjing-anjingnya seperti halnya yang tampak sekarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Studi di Zhokhov mengungkap kalau anjing-anjing telah digunakan untuk menarik kereta salju lebih dari sembilan ribu tahun lalu, dan pada masa itu pula mereka telah dibuat beradaptasi dengan kondisi Kutub Utara. Tim peneliti mengurut data genetika anjing purba yang ditemukan di situs arkeologi di pulau itu dan membandingkannya dengan sepuluh jenis anjing penarik kereta salju modern, satu jenis anjing purba, dan satu serigala Siberia purba. Hasilnya, anjing purba memiliki kesamaan dengan anjing penarik kereta salju modern.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selama ini hanya diketahui kalau anjing berevolusi dari serigala Eurasia. Namun tidak diketahui pasti kapan perubahannya terjadi. Analisa dari Pulau Zhokhov mendapati dugaan kalau diversifikasi atau percabangan di pohon genetika serigala-anjing terjadi lebih tua lagi dari 9.500 tahun lalu. Itu karena kesamaan genetik si anjing purba dengan yang modern. Selain itu, anjing penarik kereta salju masa kini diketahui tidak mewarisi DNA dari serigala purba sepanjang 9.500 tahun. Mereka juga tidak memiliki genome dari serigala modern.

Studi oleh peneliti dari University of Copenhagen, Denmark, ini sekaligus membuktikan kalau anjing-anjing penarik kereta salju telah berusia lebih tua dan telah beradaptasi terhadap lingkungan Kutub Utara jauh lebih awal daripada yang dikira sebelumnya. “Padahal sebelumnya kami mengantisipasi temuan tanda-tanda awal dari anjing hasil domestikasi,” kata Mikkel-Holder Sinding, anggota tim peneliti itu.

 

Nathan Schroeder dengan tim anjingnya, dalam ajang lomba kereta salju Iditarod Trail Sled Dog Race, lomba ini menempuh jarak sangat jauh dan berbahaya. Alaska, 15 Maret 2015. AP/Loren Holmes

 

Dengan kata lain, sebelumnya diyakini kalau anjing Siberia, bernama Zhokhov, adalah sejenis anjing purba dan nenek moyang umumnya anjing-anjing. Namun hasil studi menetapkan kalau genom anjing penarik kereta salju modern seperti anjing Greenland, Siberian Husky, dan Malamute dari Alaska berbagi banyak kemiripan dengan genom Zhokhov.

Sinding mengatakan tradisi anjing penarik kereta salju ternyata telah berusia sangat tua. Anjing purba di kawasan itu kemungkinan biasa menarik kereta, menjadi alat transportasi barang dan kebutuhan lain di zona beku Kutub Utara, dan membantu perjalanan jarak jauh seperti yang sekarang dijalankan anjing penarik kereta salju modern.

Terpisah dari fakta yang belum terungkap itu, studi menemukan perbedaan diet kaya gula antara anjing penarik kereta salju dan anjing pada umumnya. Anjing penarik kereta salju justru memiliki penyesuaian diet mirip orang dan beruang kutub di mana ada mekanisme menyesuaikan diet kadar lemak tinggi.

NATURE | NATIONAL GEOGRAPHIC

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus