Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Seekor buaya muara masih berkeliaran di Sungai Citarum, Kelurahan Andir, Kabupaten Bandung. Warga melaporkan kemunculannya sejak 24 Mei lalu, tapi petugas masih kesulitan membekuknya.
Baca: Ini Alasan Buaya Muara Tak Mungkin Bersarang di Pondok Dayung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pernah dua kali dijaring tapi lolos terus," kata Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II Soreang Memen Suparman, Kamis, 21 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi terbaru dari warga menyebutkan buaya masuk ke sebuah ceruk sungai dekat pembuangan limbah pabrik. Petugas, kata Memen, sudah menghalangi akses ke sungai dengan cara memasang bambu-bambu. "Tapi sampai sekarang belum muncul lagi," ujarnya.
Petugas BKSDA dan relawan terus memantau pergerakan buaya itu. Pernah ketika muncul, kata Memen, petugas menembakkan peluru senjata bius. Upaya itu gagal karena kulit buaya yang keras. "Kami berusaha menangkapnya hidup-hidup, tidak ditembak mati," katanya.
Berdasarkan ciri fisik seperti moncong yang lancip, ujar Memen, satwa itu tergolong jenis buaya muara. Pihaknya menduga buaya itu hewan peliharaan yang lepas ketika banjir. "Sebab di Citarum sudah lama sekali tidak terdengar soal buaya sungai," ujarnya.
Warga setempat pernah merekam kemunculan buaya itu dengan kamera berupa foto dan video. Penampakan pada 1 Juni lalu misalnya, buaya terlihat sedang berjemur di atas sebongkah batu di tengah Sungai Citarum. Lokasinya dekat jembatan di daerah Parunghalang, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan laporan warga, panjang buaya sekitar satu meter. Operasi penangkapan oleh BBKSDA Jawa Barat akan memakai dua cara, yakni dijaring dan memakai senapan bius. BKSDA meminta warga tidak membunuh satwa itu.
Seorang warga bernama Mirna mengaku waswas karena anak-anak suka bermain di pinggir Sungai Citarum. Jika berhasil ditangkap, buaya muara itu akan dititipkan di lembaga konservasi atau penangkaran buaya.
ANWAR SISWADI