Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Tim Peneliti UI Riset Furfural dari Limbah Kelapa Sawit

Tim peneliti UI menyatakan risetnya ini sekaligus dapat mengurangi jutaan ton limbah tandan kosong kelapa sawit, selain meningkatkan nilai produknya.

31 Maret 2022 | 18.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) mengolah limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi senyawa-senyawa yang dibutuhkan di banyak proses industri. Satu di antaranya adalah furfural, senyawa organik turunan golongan furan, yang di Tanah Air bernilai impor Rp 2 triliun per tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Produk utama dari riset ini adalah bioetanol serta furfural dalam satu rangkaian proses yang sekaligus menghasilkan asam levulinat dan asam format," kata penelitinya, Profesor Misri Gozan, dalam Webinar Penguatan Industri Kelapa Sawit Berbasis Teknologi Baru Hasil Riset di Jakarta, Rabu 30 Maret 2022.

Misri dan timnya melakukan riset dan pengembangan dengan konsep biorefineri dari biomassa tandan kosong kelapa sawit yang biasanya dibakar untuk pemanas boiler dalam proses produksi industri minyak sawit. Tapi, karena jumlahnya yang besar--sekitar 45 juta ton pada 2021--limbah itu selalu bersisa.

"Dengan demikian hasil riset ini sekaligus dapat mengurangi limbah, selain meningkatkan nilai produk limbah," kata Misri.

Misri menerangkan, furfural (CHO) memiliki sifat fisis, di antaranya, berupa cairan yang kental. Secara umum, bisa digunakan untuk berbagai bidang industri seperti farmasi, kosmetik, resin, senyawa pembersih, pengolahan minyak bumi, pembuatan pelumas, dan pembuatan nilon. Fungsinya sebagai agen ekstraksi, pelarut, agen vulkanisasi, agen penyedap, komponen pestisida, antiseptik, dan disinfektan.

Permintaan pasar furfural global pada 2013 adalah 300 ribu ton, dan diperkirakan sudah mencapai 652,5 ribu ton pada 2020 dengan nilai 1.200,9 juta dolar AS atau setara Rp 17,2 triliun.

Sejumlah senyawa organik dari limbah tandan kosong kelapa sawit. Di antaranya adalah furfural yang banyak digunakan di banyak bidang industri dan kebutuhannya di Indonesia masih dipenuhi dari impor. ANTARA/HO-Asosiasi Inventor Indonesia (AII)

Riset  tim FKUI dari limbah tandan kosong sawit juga menghasilkan asam levulinat. Fungsinya adalah menunjang produksi dan meningkatkan kualitas biodiesel, bisa pula digunakan dalam industri farmasi, aditif pangan, kosmetik dan pertanian.

Khusus dalam produksi biodiesel, senyawa asam yang berasal dari asam levulinat digunakan sebagai aditif untuk membuat mesin bekerja lebih efisien meskipun dengan penggunaan biodiesel. Jumlah kebutuhan industrinya belum terpetakan, "Namun diperkirakan akan membesar dengan mempertimbangkan kepentingan nasional untuk memproduksi biodiesel."

Sedangkan asam format digunakan untuk proses koagulasi karet, sehingga kebutuhan bahan kimia tersebut cukup besar. "Karena Indonesia merupakan produsen karet alam terbesar," kata Misri


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus