Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Top 3 Tekno Berita Kemarin: Kapal Selam San Juan dan KRI Nanggala-402

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 26 April 2021, seluruhnya mengenai tragedi kapal selam.

27 April 2021 | 03.36 WIB

Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad, 25 April 2021. Upaya evakuasi kapal selam masih akan dilakukan. ANTARA/Fikri Yusuf
Perbesar
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad, 25 April 2021. Upaya evakuasi kapal selam masih akan dilakukan. ANTARA/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 26 April 2021, seluruhnya mengenai tragedi kapal selam. Dimulai dari kilas balik investigasi komisi bentukan parlemen di Argentina dalam kasus ARA San Juan yang tenggelam di Samudera Atlantik sebelah selatan pada November 2017 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lalu, artikel kedua, adalah Top 3 Tekno Berita Minggu 25 April 2021. Di dalamnya juga didominasi artikel kapal selam nahas. Di antaranya, penjelasan ahli kapal selam dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengenai pembaruan sistem dan teknologi yang dijalani KRI Nanggala-402 beserta risikonya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Artikel ketiga tentang sosok Letkol Heri Oktavian, komandan yang gugur bersama KRI Nanggala-402. Sebelum menjabat sebagai Komandan KRI Nanggala-402 pada April 2020, Heri Oktavian disebutkan pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Awal Kapal Selam.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 26 April 2021, selengkapnya,

1. Bukan Ditembak atau Ditabrak, Ini Sebab Kapal Selam Argentina Tenggelam

Ini masih cerita dari kapal selam Argentina, ARA San Juan, yang tenggelam di Samudera Atlantik Selatan empat tahun lalu. Hasil investigasi atas penyebab tragedi kapal selam yang sama-sama buatan Jerman 40 tahun lalu, tapi berbeda tipe, tersebut menarik untuk dibuat bercermin dalam kasus KRI Nanggala-402.

Sebuah komisi bentukan parlemen Argentina menyimpulkan penyebab tenggelamnya ARA San Juan bersama 44 awaknya bukan karena korban serangan ataupun korban ditabrak kapal di permukaan. Komisi menyebut penyebab tragedi kapal selam itu adalah inefisiensi di Angkatan Laut dan pembatasan anggaran.

Kapal selam militer Argentina ARA San Juan mengalami kecelakaan pada 17 November 2017 yang menewaskan 44 orang. Kecelakaan ini disebabkan api dipicu dari kebocoran pada sistem ventilasi yang membuat air laut sampai ke baterai itu. Handout via REUTERS

"Dugaan-dugaan bahwa kapal selam diserang kapal perang asing, ditabrak kapal ikan, atau sedang menjalani misi rahasia di luar wilayah yurisdiksi perairan Argentina telah dikesampingkan," bunyi pernyataan komisi itu pada awal Agustus 2019 lalu--sekitar setahun setelah bangkai kapal ditemukan dengan jejak ledakan padanya di lantai laut sedalam 870 meter.

2. Top 3 Tekno Berita Hari Ini: KRI Nanggala-402, Yogya Periksa Pemudik di Rumah

Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Kapal Selam KRI Nanggala-402 masih sangat layak beroperasi. Keyakinan ini disampaikan Teguh Muttaqie dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Teguh adalah peneliti di Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan yang juga mengambil program doktor bidang kapal selam di Korea Selatan.

Berita terpopuler selanjutnya tentang Kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan tenggelam (subsunk) per Sabtu sore, 24 April 2021, atau hampir 100 jam sejak dinyatakan hilang kontak pada Rabu pagi lalu. Status ini mengingatkan kepada insiden kapal selam hilang terbaru sebelum ini, yakni ARA San Juan milik Angkatan Laut Argentina.

Selain itu, Pemerintah Kota Yogyakarta menegaskan tidak melakukan penyekatan untuk mengantisipasi pemudik seiring adanya larangan mudik yang ditetapkan pemerintah pada 22 April-24 Mei 2021.

3. Sosok Letkol Heri Oktavian, Komandan yang Gugur Bersama KRI Nanggala-402

Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Heri Oktavian bersama tiga Arsenal dan 49 awak kapal lainnya dinyatakan gugur dalam tugas setelah kapal selam yang dikomandoinya tersebut dinyatakan hilang kontak saat latihan penembakan torpedo pada Rabu, 21 April 2021 dini hari.

Aksi simpatik berdoa untuk seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 25 April 2021. ANTARA/Maulana Surya

Terakhir kali kapal selam terpantau berada di 95 kilometer sebelah utara dari Pulau Bali, kemudian pada Sabtu, 24 April 2021 TNI AL mengisyaratkan kapal tersebut tenggelam dan keesokan harinya, Minggu, 25 April 2021 kapal selam KRI Nanggala-402 terdeteksi berada di kedalaman air 838 meter dan dalam keadaan terbelah tiga.

Sebelum menjabat sebagai Komandan KRI Nanggala-402 pada April 2020, Letkol Laut (P) Heri Oktavian sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Awal Kapal Selam atau Dansekasel di Pusat Pendidikan Khusus atau Pusdiksus Komando Pendidikan Operasi Laut pada November 2019, menggantikan pejabat Plt Mayor Laut (P) Agus Pujiono.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus