Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Tragedi di Sunburst BSD, Pesawat Aluminium yang Jatuh di Tengah Hujan

Yang terlihat di lokasi dekat Lapangan Sunburst BSD, pesawat jenis Tecnam P2006T itu hancur dan banyak bagiannya berserakan.

20 Mei 2024 | 10.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca hujan lebat tak menghalangi bunyi ledakan keras terdengar ketika sebuah pesawat ringan menghunjam bumi dekat Lapangan Sunburst BSD (Bumi Serpong Damai), Tangerang Selatan, pada Minggu siang, 19 Mei 2024. Sebanyak tiga orang di dalamnya terdiri dari pilot, teknisi, dan penumpang tewas di tempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yang terlihat di lokasi jatuhnya, pesawat jenis Tecnam P2006T itu hancur dengan bagian-bagiannya berserakan. Ini adalah pesawat ringan berbahan logam aluminium, berkonfigurasi high-wing, dan bermesin ganda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diproduksi oleh Costruzioni Aeronautiche Tecnam dari Italia, pesawat Tecnam P2006T sudah menerima sertifikasi kelaikan udara di Uni Eropa oleh EASA di bawah SC23 sejak 2003, sertifikasi tipe pada 2009, dan sertifikasi Federal Aviation Administration FAR Part 23 pada 2010.

Menggunakan airframe dari aluminium, P2006T diklaim sebagai pesawat bermesin ganda paling ringan. Ini adalah pesawat empat kursi dengan roda pendaratan yang dapat ditarik sepenuhnya dan didukung oleh mesin Rotax berpendingin cairan yang dapat dijalankan dengan bensin tanpa timbal beroktan 92 serta Avgas 100LL.

Stabilatornya dipasang pada badan pesawat, di belakang sirip vertikal. Bagian badan pesawat berbentuk persegi panjang agak membulat, lebih tinggi daripada lebarnya. Tersedia pintu di setiap sisi badan pesawat, selain itu pintu ke luar darurat disediakan di atas dua kursi depan. Sayangnya itu tak berguna saat kejadian di Sunburst BSD.

Foto udara kondisi pesawat yang jatuh di BSD, Kota Tangerang Selatan, 19 Mei 2024. Sebuah pesawat Tecnam P2006 T dengan nomor registrasi PK-IFP milik perkumpulan penerbangan Indonesia atau Indonesia Flying Club terjatuh di sekitar lapangan Sunburst, BSD City, Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal

Dikutip dari situs resmi Tecnam, pesawat model P2006T ini sejatinya mampu terbang hingga 2037 kilometer dengan kecepatan jelajah maksimal 145 knot atau setara dengan 269 kilometer per jam. Ketinggian terbang di udara sekitar 5 kilometer. Perangkat avioniknya didukung paket Garmin G1000 Nxi.

Pesawat ini mempunyai dimensi panjang 8,7 meter dan bentang kedua sayap 11,4 meter. Pada bagian berat dan muatan, pesawat Tecnam P2006T mampu lepas landas dengan bobot maksimum 1230 kilogram. Jika dalam keadaan kosong tanpa muatan, pesawat berkapasitas tangki terisi penuh bahan bakar 240 liter ini memiliki bobot 860 kilogram.

Pesawat ringan Tecnam P2006T. Wikipedia

Efisiensi konsumsi bahan bakarnya itu adalah 34 liter per jam terbang. Pesawat bermesin ganda dan tenaga mesin yang mencapai 2X100 hp ini minum bahan bakar jenis mogas dan avgas.

Tecnam P2006T Twin telah mendeklarasikan diri sebagai pesawat pilihan bukan hanya untuk para Flight Training Organisations di dunia, tapi juga pemilik pesawat pribadi. Pesanan datang tak terkecuali dari NASA, Angkatan Udara, dan operator penerbangan.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus