Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah helikopter wisata jenis Bell 206 jatuh dan tenggelam di Sungai Hudson, dekat Lower Manhattan, New York City, Amerika Serikat, pada 10 April 2025. Enam orang, yakni lima penumpang dan seorang pilot, dilaporkan tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Korban tewas disebutkan tiga orang dewasa dan tiga anak-anak. Keenam korban sudah dievakuasi dari sungai. Empat orang dinyatakan meninggal di tempat kejadian, sementara dua lainnya meninggal di rumah sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat jatuh, helikopter itu sedang terbang di atas Governors Island, sebuah pulau di Pelabuhan New York City yang dulunya menjadi pangkalan militer. Helikopter kemudian mendekat ke Patung Liberty. Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS masih menyelidiki kecelakaan ini.
Dikutip dari Ketv.com, Wali Kota New York Eric Adams mengatakan helikopter itu lepas landas pada pukul 14.59 waktu setempat kemudian kehilangan kendali dan menghantam sungai dalam posisi terbalik di dekat Lower Manhattan sekitar pukul 15.15 waktu setempat, lalu tenggelam di sungai. Pada waktu helikopter jatuh, kondisi cuaca di New York sedang berangin dan ditutup awan tebal.
Badan Penerbangan Federal AS mengatakan model helikopter Bell 206 banyak digunakan dalam penerbangan komersial dan pemerintah, termasuk oleh perusahaan wisata, media massa, dan kepolisian. Awalnya helikopter itu dikembangkan untuk Angkatan Darat AS sebelum diadaptasi untuk keperluan lain. Ribuan helikopter telah diproduksi selama bertahun-tahun.
Langit di atas Manhattan secara rutin dipenuhi dengan pesawat dan helikopter, baik pesawat rekreasi pribadi maupun penerbangan komersial dan wisata. Sungai Hudson juga merupakan jalur pelayaran yang sibuk. Manhattan memiliki beberapa landasan helikopter yang mengangkut para eksekutif bisnis dan orang-orang ke berbagai tujuan di seluruh wilayah metropolitan.
Sungai Hudson terkenal setelah terjadi insiden dramatis pada tahun 2009 ketika pesawat US Airways mendarat dengan selamat di sungai. Seluruh penumpang -155 orang- selamat dan kejadian itu dijuluki “Keajaiban Sungai Hudson”. Kedalaman Sungai Hudson mencapai 60 meter. Saat kecelakaan helikopter wisata, suhu rata-rata sungai 8 derajat celcius.
Pejabat setempat mengatakan penerbangan itu dioperasikan oleh New York Helicopters Tours. Pemilik New York Helicopters, Michael Roth, mengatakan kepada New York Post bahwa dia sangat terpukul dan tidak tahu mengapa kecelakaan itu terjadi. "Satu-satunya hal yang saya ketahui dengan menonton video helikopter jatuh adalah bahwa bilah rotor utama tidak ada di helikopter," kata Roth dikutip New York Post, Sabtu, 12 April 2025.
National Transportation Safety Board mengatakan akan melakukan penyelidikan.Video kecelakaan itu menunjukkan bahwa "kegagalan mekanis yang parah" membuat pilot tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan helikopter, kata Justin Green, seorang pengacara penerbangan yang merupakan pilot helikopter di Korps Marinir. Ada kemungkinan rotor utama helikopter menghantam boom ekor, mematahkannya, dan menyebabkan kabin jatuh bebas, kata Green.
Teknologi Helikopter Bell 206
Dikutip dari situs Crown Aviation Holdings, helikopter Bell 206, yang sering disebut sebagai JetRanger, merupakan salah satu helikopter yang paling dikenal dan paling banyak digunakan dalam sejarah penerbangan. Diperkenalkan pada tahun 1960-an oleh Bell Helicopter, JetRanger telah mendapatkan tempatnya sebagai helikopter andal di berbagai industri. Desainnya yang menarik, keandalan teknis, dan keserbagunaan yang tak tertandingi telah menjadikannya favorit untuk penggunaan komersial, militer, dan pribadi.
Spesifikasi Teknis Bell 206
Rekayasa Bell 206 mencerminkan penekanannya pada kesederhanaan, efisiensi, dan kinerja yang tangguh. Berikut adalah spesifikasi teknis utamanya:
Mesin : Allison 250-C20J (sekarang Rolls-Royce), menghasilkan 420 tenaga kuda poros.
Sistem Rotor : Rotor utama dua bilah dan rotor ekor dua bilah.
Kecepatan Maksimum : 120 knot (138 mph, 222 km/jam).
Kecepatan Jelajah : Sekitar 110 knot (127 mph, 204 km/jam).
Jangkauan : 374 mil laut (692 kilometer) dengan tangki bahan bakar standar.
Ketinggian Layanan : 13.500 kaki (4.115 meter).
Kecepatan Pendakian : 1.350 kaki per menit (6,9 m/s).
Kapasitas Bahan Bakar : 91 galon (344 liter).
Berat Lepas Landas Maksimum (MTOW) : 3.200 pon (1.451 kilogram).
Berat kosong : 1.713 pon (777 kilogram).
Kapasitas Muatan : 1.487 pon (675 kilogram).
Kapasitas Tempat Duduk : Pilot ditambah empat penumpang.
Bell 206 terkenal karena keseimbangan kecepatan, jangkauan, dan kemampuan muatannya, menjadikannya pilihan yang efisien untuk misi yang membutuhkan waktu respons cepat dan kinerja yang andal.
Pilihan Editor: Jurnal Ilmiah Lingkungan UI Kini Terindeks Scopus