Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Berita Tempo Plus

Transaksi Modern di Warung Kelontong

Ada lebih dari 5.000 warung yang dikelola oleh Warung Pintar.

28 Desember 2019 | 00.00 WIB

Warung Pintar di Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta, 19 Desember lalu.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Warung Pintar di Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta, 19 Desember lalu. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

ADA yang berbeda dengan warung kelontong milik Junaedi Salad. Nuansa warna kuning menghiasi lapak warungnya. Selain menjual aneka barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan ringan, aneka minuman, serta kebutuhan lainnya, warung ini memiliki meja dan kursi agar konsumen bisa bersantai. "Ada juga charger untuk yang mau isi baterai telepon selularnya," ujar Junaedi kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Warung yang terletak di pinggir jalan sekitar Mega Kuningan, Jakarta, tersebut merupakan mitra Warung Pintar, entitas digital yang bertindak sebagai operator manajemen warung. Junaedi mengatakan Warung Pintar tak hanya memberikan desain visual, tapi juga memudahkannya menyuplai barang kebutuhan warung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ya, awalnya saya pasti takut ketipu, tapi setelah dicoba banyak untungnya," kata pria berusia 35 tahun tersebut. Operasional pengadaan barang, kata dia, jadi lebih murah dan hemat. Sebab, Warung Pintar memiliki sistem logistik yang bisa mengantar barang pesanan warung ke tempatnya langsung. Sebagai perbandingan, omzet Junaedi sebelum bergabung ke Warung Pintar hanya Rp 1-2 juta per hari. "Saat ini bisa Rp 4 juta karena beli barang air minum kemasan, misalnya, dari Rp 5.500 menjadi Rp 5.300 per botol," ujarnya.

Junaedi merupakan salah satu dari banyaknya mitra Warung Pintar. Salah satu pendiri Warung Pintar, Christian Winata, mengatakan ada lebih dari 5.000 warung yang manajemen operasionalnya dibantu oleh Warung Pintar. "Tahun depan kami targetkan meningkat menjadi 50 ribu warung," katanya.

Pilihan untuk memberdayakan warung, menurut Christian, didorong oleh aktivitas ekonomi di warung yang sudah mendarah daging bagi penduduk Indonesia. Dari situlah, Christian dan empat co-founder lainnya ingin memberi sentuhan modern kepada para pelaku bisnis warung kelontong yang juga tergolong pelaku bisnis usaha kecil dan menengah.

Melalui Warung Pintar, para pemilik warung bisa mengadakan barang dagangan dengan mudah. Harganya pun, kata Christian, lebih murah lantaran Warung Pintar memesan barang langsung dari pabrik. Harga yang harus dibayar masih lebih murah meski ada potongan komisi untuk Warung Pintar.

Pemilik warung bisa memilih tak kurang dari 500 barang. "Semua bisa dilakukan kapan saja dengan aplikasi khusus yang diberikan oleh Warung Pintar ke pemilik warung," ujar Christian yang juga menjabat Vice President Smart Distribution Warung Pintar.

Tak hanya urusan pengadaan barang, para mitra juga mendapat aplikasi keuangan agar laporan keuangan mitra warung lebih rapi. "Sebelum bergabung menjadi mitra kami, setiap pengadaan barang dikerjakan melalui catatan tangan," ujar Christian.

Untuk bisa menjadi mitra, para peminat bisa mendaftarkan diri melalui situs Warung Pintar. Setelah melengkapi urusan administrasi, tim Warung Pintar akan melakukan survei kelayakan langsung. Semua warung, kata Christian, pada prinsipnya akan diterima jadi mitra. Syaratnya: lokasinya tergolong aman dan tidak mengganggu ketertiban umum.

Awal tahun ini, Warung Pintar mendapat sokongan pendanaan seri B kurang-lebih Rp 300 miliar. Pembiayaan itu dialokasikan untuk ekspansi. Christian menuturkan Warung Pintar juga bakal menyediakan produk pendanaan. "Kami juga akan terus promosi jemput bola ke daerah-daerah potensial di luar Jawa," ujarnya.

Ihwal jaringan bisnis, Warung Pintar memperoleh sokongan teknologi transaksi dari Tokopedia dan Ovo untuk memudahkan aktivitas jual-beli. Adapun entitas pengiriman logistik ekspres, seperti Paxel, menjadi mitra bisnis untuk urusan antar barang pasokan ke warung mitra.

Christian yakin model jual-beli di warung kelontong masih akan hidup meski saat ini ada gempuran e-commerce yang menawarkan jual-beli secara online. Riset Nielsen memprediksi ada lebih dari empat juta warung beroperasi di Indonesia pada 2018. Mereka inilah yang menjadi target Warung Pintar untuk memperbesar ceruk pasar.

Ia berharap Warung Pintar akan menjadi wadah dagang baru yang potensial bagi pelaku UKM yang memiliki produk untuk diperjualbelikan. "Beberapa produk asli yang dijual melalui mitra kami bisa jadi wadah tes pasar yang baik," ujar Christian. ANDI IBNU


Transaksi Modern di Warung Kelontong

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus