Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengadakan Kirab Nitilaku yang mengusung pendekatan budaya dan sejarah pada puncak acara ulang tahunnya. Kirab Nitilaku untuk memperingati 75 tahun UGM akan digelar pada Ahad, 15 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Pelaksana Nitilaku UGM, Ahmad Yuana Putra, mengatakan kegiatan ini akan diikuti ribuan peserta dari sivitas akademika, alumni, dan masyarakat di sekitar kampus. Peserta Nitilaku akan mengenang semangat dan perjuangan para pendiri UGM yang awalnya berlokasi di Kraton Yogyakarta, hingga berpindah ke area Sekip dan Bulaksumur, Depok, Sleman, saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tahun ini, Nitilaku mengangkat tema Silaturahmi Kebangsaan: Merawat Harmoni, Meruwat Semangat Persatuan,” katanya pada Jumat, 3 Desember 2024.
Menurut Yuana, tema Nitilaku tahun ini ini mencerminkan semangat kolaborasi lintas generasi dan integrasi berbagai elemen, mulai dari civitas akademika, komunitas budaya, masyarakat, hingga ke swasta dan perintah. “Bentuk keselarasan antara berbagai unit kreatif binaan UGM dan binaan Keluarga Alumni UGM (Kagama) dengan masyarakat sekitar,” tuturnya.
Belasan tahun yang lalu, Nitilaku sempat diiisi pawai budaya alumni UGM dari Siti Hinggil Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju kampus UGM di Bulaksumur. Seiring waktu Nitilaku telah bertransformasi menjadi agenda budaya unsur-unsur sejarah perjuangan dan kebangsaan.
Rangkaian Kirab Nitilaku di UGM pada 2024 akan dimulai dengan Pameran Jejak Pengetahuan UGM pada 14 Desember. Pameran ini menampilkan perjalanan sejarah, inovasi, dan kontribusi UGM dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Pada 14-15 Desember, masyarakat bisa menikmati Panggung Kesenian, Pasar Kangen, dan Pasar UMKM yang menghadirkan pertunjukan seni tradisional dan modern. Pengunjung juga bisa mencari kuliner dan produk khas dari masa lalu. Acara ini diadakan di Lapangan Pancasila Ghra Sabha Pramana, Yogyakarta. Sedangkan Nitilaku diadakan di bundaran ikonik UGM menuju Gedung Balairung.
Menurut Yuana, Kirab Nitilaku terbuka untuk umum. “Kita mengajak seluruh warga masyarakat untuk meramaikan, sambil bernostalgia menikmati jajanan jaman dulu, pasar kangen, serta hiburan lainnya,” ucap Yuana.