Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menagih hasil evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM atas hasil uji klinis imunomodulator untuk penanganan pasien Covid-19. Imunomodulator berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada dua produk yang telah diuji dan hasilnya disetor ke BPOM, yakni jamur Cordyceps militaris dan kombinasi ekstrak herbal yang terdiri dari rimpang jahe merah, daun meniran, sambiloto, dan daun sembung. Kombinasi ekstrak herbal berisikan bahan-bahan alami yang seluruhnya berasal dari keanekaragaman hayati Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"BPOM bilang masih dievaluasi," kata Kepala Kelompok Penelitian Center for Drug Discovery and Development, Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Masteria Yunovilsa Putra, kepada ANTARA, Senin 28 Juni 2021.
Masteria mengaku rutin menindaklanjuti hasil evaluasi ke BPOM setiap bulan sejak hasil uji klinis imunomodulator disampaikan pada Desember 2020. Pada Januari lalu, Masteria mengungkapkan, BPOM sempat meminta laporan direvisi. LIPI menjawabnya dengan memberikan laporan yang sudah direvisi ke BPOM pada Februari 2021. "Setelah itu, kami masih menunggu," ujar Masteria.
LIPI, dia menambahkan, telah memasukkan pula formulir registrasi imunomodulator yang baru sebagai terapi komplementer untuk Covid-19. Tapi, lagi-lagi, LIPI harus menunggu. "Mereka diskusi dulu dengan tim ahlinya, setelah persetujuan tim ahlinya baru nanti mereka menetapkan klaimnya itu benar atau tidak," tuturnya.
Terpisah, Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, mengklaim hasil uji klinis memberi hasil kalau imunomodulator dari kombinasi ekstrak herbal sangat aman dan cukup baik. Dalam riset itu, dia terlibat sebagai peneliti utama.
Uji dilakukan tim LIPI, PDPOTJI dan yang lainnya di Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, melibatkan 90 pasien Covid-19. Seperti juga yang disampaikan Masteria, Inggrid mengatakan, "Belum bisa dishare hasil lengkapnya. Karena ada di Badan POM dan pihak sponsor belum beri izin."