Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Uji Vaksin Covid-19: Antibodi Tikus Selamatkan Sel Manusia di Lab

Tim peneliti di Italia bersiap melangkah ke pengujian kandidat vaksin virus corona Covid-19 kepada manusia.

8 Mei 2020 | 14.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Italia bersiap melangkah ke pengujian kandidat vaksin virus corona Covid-19 kepada manusia. Mereka sebelumnya mengklaim sukses menetralisir virus itu pada tikus menggunakan vaksin yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para ilmuwan itu memberi tikus vaksin--yang dikembangkan oleh perusahaan vaksin Takis Biotech yang berbasis di Roma--dan memanen antibodi yang tercipta. Antibodi itu diujikan ke sampel sel manusia yang terinfeksi Covid-19 pada cawan petri di laboratorium dan hasilnya sama, mampu menghentikan infeksi si virus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sejauh yang kami tahu, kami adalah yang pertama di dunia, dan telah menunjukkan netralisasi virus corona oleh vaksin," ujar Kepala eksekutif Takis Biotech, Luigi Aurisicchio, seperti dikutip dari lamam Daily Mail, Rabu 6 Mei 2020.

Dalam percobaannya, tim peneliti Italia saling membandingkan dosis tunggal dari lima kandidat vaksin berbeda pada tikus di Rumah Sakit Spallanzani di Roma. Semuanya adalah vaksin berbasis DNA atau kode genetik kloning dari virus corona Covid-19.

Vaksin berbasis DNA atau RNA tidak dibuat dari virus yang dilemahkan atau dinonaktifkan. Artinya, mereka dapat diproduksi dalam skala besar di laboratorium tanpa memerlukan sampel segar.

DNA dalam vaksin akan dimasukkan atau disuntikkan ke dalam sel-sel penerima dan tubuh bereaksi dengan cara yang sama seperti jika terinfeksi dengan virus asli: memicu respons kekebalan.

"Setiap kandidat menghasilkan 'respon antibodi yang kuat' terhadap virus dalam 14 hari," kata para peneliti. "Dua khususnya dianggap sebagai kandidat terbaik untuk studi klinis di masa depan."

Antibodi, zat yang dibuat sebagai respons terhadap virus, diambil dari darah tikus dan ditambahkan ke sel manusia yang telah ditanam dalam gelas laboratorium (cawan petri). Mereka bekerja melawan infeksi dan berhasil mencegah virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, dari mengikat dan menginfeksi sel manusia. 

Aurisicchio, kepada kantor berita Italia ANSA, mengatakan ini adalah tahap paling maju dari pengujian kandidat vaksin Covid-19 yang dibuat di Italia. "Kami berharap ini terjadi pada manusia juga. Dan tes manusia diharapkan setelah musim panas ini, dan bisa mulai produksi pada musim gugur," katanya.

Andrew Preston, spesialis patogenesis mikroba dan vaksin di University of Bath, Inggris, menilai jalan yang harus ditempuh tim peneliti itu masih panjang. Dia juga tidak yakin kandidat vaksin dari kelompok riset lainnya tidak bisa menunjukkan yang sama pada tikus.

"Mereka hanya telah melangkah lebih jauh untuk melihat apakah antibodi memiliki fungsi," kata Preston tentang kerja tim di Italia.

Menurut Preston, adalah ekstrapolasi yang sangat besar untuk mengatakan bahwa itulah yang akan terjadi dalam perjalanan infeksi (pada manusia). "Para peneliti Italia harus menguji respon imun, bukan vaksin itu sendiri," ujar dia.

DAILY MAIL | SKY NEWS

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus