Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) berhasil mendongrak peringkat dalam daftar perguruan tinggi terbaik seantero Asia atau Asia University Rankings (AUR), yang dirilis oleh Quacquarelli Symonds (QS). Unpad kini berada di posisi ke-31 Asia Tenggara atau ke-134 untuk level Asia dalam QS Asia University Rangkings 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rektor Unpad, Arief S. Kartasasmita, mengatakan posisi Unpad melonjak dari peringkat ke-160 menjadi 134, atau naik 26 peringkat bila dibandingkan dengan penilaian QS pada tahun lalu. Posisi Unpad di Asia Tenggara juga naik dari sebelumnya 38 menjadi 31.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Perjuangan ini masih belum selesai karena kita masih ingin mendapat peringkat lebih baik lagi baik di tingkat QS Asia maupun QS World,” katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu, 9 November 2024.
Lebih dari sekadar posisi, Arief berharap peningkatan peringkat tersebut menggambarkan kemajuan Unpad yang dapat dirasakan oleh mahasiswa dan karyawan, maupun pihak eksternal kampus. “Salah satu target kita untuk memastikan bahwa apa yang kita dapatkan secara pemeringkatan itu juga terimplementasi dalam hasil akhir yang dapat dirasakan oleh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, serta oleh masyarakat luas,” katanya.
Secara keseluruhan, Peking University di Beijing, Tiongkok merajai daftar QS dengan skor sempurna atau 100. Berikutnya ada The University of Hong Kong di posisi ke-2 dengan skor 99,7 diikuti National University of Singapore dengan skor 98,9. Khusus untuk lingkup Indonesia, Universitas Indonesia menempati rangking QS Asia University Rangkings tertinggi, dengan menempati posisi ke-46 di Asia.
Perlu diketahui, penilaian QS AUR didasarkan pada beberapa aspek yaitu penelitian, pengalaman belajar, interaksi global, serta jumlah lulusan yang berhail mendapatkan kerja. Lembaga pemeringkatan internasional QS AUR 2025 menggunakan empat kriteria utama dalam penilaian, yaitu Research and Discovery, Employability and Outcomes, Learning Experience, dan Global Engagement. Kriteria ini masih dipecah lagi ke dalam 11 indikator.