Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Zenius Gelar TO Tes Skolastik: 90 Persen Siswa Dapat Skor di Bawah Kompetensi

Skor siswa yang mengikuti try out (out) skolastik di Zenius masih di bawah kompetensi di mana peluang lolos ke perguruan tinggi minim.

7 Oktober 2022 | 08.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Platform edukasi teknologi, Zenius menggelar try out (TO) yang menyimulasikan soal Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) untuk 2023. SNBT sebelumnya adalah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada TO SNBT terbaru yang digelar oleh Zenius dan New Primagama pada 17-25 September lalu, terdapat 17.043 siswa yang mendaftar. Siswa yang mengikuti TO berasal dari berbagai wilayah seperti Aceh, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasilnya, 93,7 persen atau hampir 16 ribu siswa tidak mencapai kompetensi minimum. Sementara, hanya 6,3 persen atau sekitar 1.000 siswa yang mencapai kompetensi minimum. Kompetensi minimum pada TO SNBT UTBK di Zenius berada pada angka 500 dari nilai maksimum 1.000.

Skor ini ditetapkan berdasarkan skor rata-rata UTBK tahun lalu, di mana untuk kelompok Saintek memiliki skor rata-rata sebesar 665,86, sementara Soshum memiliki skor rata-rata 690,02.

Skor yang ditetapkan oleh Zenius pada TO SNBT UTBK kali ini jauh dari bawah rata-rata skor UTBK tahun lalu, karena meski kompetensi minimum dari tiap fakultas atau kampus berbeda-beda. Perolehan skor ini menunjukan sangat kecil kemungkinan untuk lolos UTBK jika nilai siswa di bawah 500. 

Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda P.S. mengatakan jumlah ini menunjukkan hasil yang mengejutkan. Dia mengatakan SNBT UTBK yang banyak dianggap akan lebih mudah untuk dikerjakan, nyatanya berbanding terbalik dengan hasil yang ada di lapangan.

"Tes skolastik memang memiliki tantangan tersendiri karena siswa dituntut untuk bernalar dan menerapkan konsep yang mereka pelajari dalam mengerjakan soal. Hal ini menunjukkan pentingnya mempersiapkan siswa agar memahami konsep dan tidak hanya menghafal, agar dapat siap menghadapi UTBK di tahun depan," ujar Sabda pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Bergerak Sesuaikan Konten 

Menyusul perubahan aturan masuk perguruan tinggi negeri yang digagas Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Public Relations Manager Zenius Tri Wahyudi Sujana mengatakan Zenius bergerak cepat untuk menyesuaikan konten pelajaran yang ada di platformnya.

"Tanpa terkecuali, penyesuaian ini juga dilakukan pada soal-soal try out UTBK SNBT," ujar Tri saat dihubungi Tempo pada Kamis, 7 Oktober 2022.

Nadiem mengubah aturan masuk perguruan tinggi negeri salah satunya dengan menghilangkan tes materi akademik dan menggantinya dengan sepenuhnya soal skolastik untuk 2023. Hal itu dilakukan pada jalur SNBT yang dulu bernama SBMPTN. Tri mengatakan Zenius menggodok soal skolastik berdasarkan contoh soal yang diberikan oleh Nadiem saat konferensi pers perubahan aturan masuk PTN. Selain itu, materi soal juga dari Asesmen Nasional yang berfokus pada penalaran.

Tes potensi skolastik di SNBT akan mengukur potensi kognitif, penalaran Matematika, serta literasi Bahasa Indonesia dan Inggris. Tri mengatakan sebagai platform edukasi yang selalu menekankan pada pemahaman konsep dan latihan soal yang konsisten, Zenius rutin menggelar try out mulai dari TO Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang bekerja sama dengan beberapa dinas, hingga TO UTBK yang dilakukan dua pekan sekali.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus