Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum datangnya Louis van Gaal ke Bayern Muenchen pada musim lalu, sukar membayangkan Bastian Schweinsteiger berperan sebagai gelandang bertahan. Gaal, pelatih asal Belanda itu, memindahkan Schweini-panggilan Schweinsteiger-dari posisi aslinya, gelandang sayap. Moncer di tingkat klub, pemain berusia 25 tahun itu menjalani fungsi yang sama di tim nasional.
Pelatih Joachim Loew bahkan memberikan tanggung jawab lebih kepada pria bertinggi badan 183 sentimeter itu. Bukan sekadar gelandang bertahan, tapi juga dirigen lapangan tengah, fungsi yang sebelumnya diemban Michael Ballack.
Schweinsteiger dibesarkan Muenchen sejak junior. Sejak 2004, pada usia 20 tahun, dia menjadi langganan tim nasional. Namanya menjulang pada Piala Dunia 2006, salah satunya ketika menjadi man of the match dalam laga melawan Portugal tatkala berebut posisi ketiga. Pada Piala Eropa 2008, pria berambut pirang ini mendapat kartu merah ketika kalah dari Kroasia. Dia menebusnya dengan dua assist yang membuat Jerman menang 3-2 atas Portugal dalam perempat final.
Bukan sekadar mengisi perannya, Ballack sebenarnya bahkan menjagokan Schweinsteiger untuk mengenakan ban kapten. "Schweini memiliki kepercayaan diri tinggi dan saya belum melihat pemain lain mampu mengatur nada permainan tim seperti dirinya sekarang."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo