Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong resmi dipecat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) setelah lima tahun menjadi juru taktik Skuat Garuda. Pengumuman pemutusan hubungan kerja sama itu disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Menara Danareksa, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami melihat perlunya ada pimpinan yang lebih bisa menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain dan komunikasi yang baik,” kata Erick.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shin Tae-yong diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada penghujung 2019. Pada awal 2023, PSSI memutuskan untuk menambah rentang kontrak hingga 2027. Namun, torehan buruk di Piala AFF 2024 yang mana Timnas Indonesia gagal melaju dan kandas di grup B diduga membuat PSSI akhirnya memutuskan mengganti juru latih.
Tempo merangkum sederet peristiwa penting Shin Tae-yong selama menjadi pelatih Timnas Indonesia:
1. PSSI Perkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih baru
Dilansir dari Antara, PSSI memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia yang baru di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Sabtu, 28 Desember 2019. Pelatih asal Korea Selatan ini menggantikan posisi Simon McMenemy yang dipecat pada November tahun itu.
Shin Tae-yong menjadi kandidat bersama dengan pelatih asal Spanyol, Luis Milla. Pada pertengahan November, Shin telah memaparkan program-programnya sebagai pelatih tim nasional. Seperti halnya Milla, pemaparan itu dilakukan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pelatih yang saat itu berusia 49 tahun ini dipilih oleh Komite Eksekutif PSSI dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari Departemen Teknik PSSI serta sejumlah pelatih. Ia terpilih karena menjanjikan gelar juara untuk Indonesia.
Mulanya, Shin Tae-yong ditunjuk untuk menangani Timnas U-20 yang disiapkan untuk Piala Dunia U-20 2020. Sayangnya, turnamen ditunda akibat pandemi Covid-19. Kendati rencana awal berubah, dia tetap dipercaya untuk menangani seluruh lini timnas, mulai dari U-19 hingga tim senior.
2. Debut dan pertandingan terakhir Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia
Shin Tae-yong baru menjalani debut atau penampilan perdana sebagai pelatih Indonesia pada 25 Mei 2021 ketika Skuat Garuda menyerah 2-3 kepada Afganistan dalam laga persahabatan. Kala itu, Indonesia masih berperingkat 173, sedangkan Afghanistan 149.
Pada pertandingan terakhirnya sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pada Sabtu, 21 Desember 2024 juga menorehkan kekalahan. Dalam laga semifinal Piala AFF 2024 itu, Tim Garuda terpaksa menelan kekalahan dari Filipina dengan skor 0-1.
Kekalahan ini menempatkan Indonesia di urutan ketiga klasemen akhir Grup B. Dengan kata lain, Indonesia gagal melaju di babak selanjutnya pada ajang ASEAN Cup 2024 karena gagal menjadi dua tim teratas di Grup serta mengubur asa lolos ke babak semifinal.
3. Pencapaian terbaik Shin Tae-yong selama menjadi pelatih Timnas Indonesia
Shin Tae-yong tercatat sudah memimpin pertandingan timnas Indonesia senior sebanyak 57 kali dan bertanggung jawab untuk pertandingan timnas U-23 sebanyak 21 kali. Dia juga menangani pertandingan timnas U-20 sebanyak 14 kali dan timnas U-19 sebanyak 18 kali.
Pelatih asal Korea Selatan itu mampu membawa Tim Merah Putih menduduki posisi runner-up Piala AFF 2020, kemudian medali perunggu di SEA Games 2021. Berikutnya dia kembali membawa Indonesia finis sebagai runner-up Piala AFF U-23 2023, dan mampu membawa tim ke fase grup Piala Asia U-20 2023.
Shin Tae-yong membimbing Indonesia terlebih dahulu mengamankan posisi semifinals Piala Asia U-23 2024, untuk kemudian lolos ke Piala Asia 2027. Terakhir, skuad asuhannya yang diperkuat sederet pemain naturalisasi mampu lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selain itu, selama di bawah tangan Shin Tae-yong, peringkat Timnas Indonesia di FIFA meningkat 46 peringkat dari 173 menjadi 127. Laju kenaikan peringkat pada periode Shin Tae-yong adalah yang paling menanjak, termasuk dibandingkan periode September 1995 – September 1998 ketika peringkat Indonesia menanjak dari 120 menjadi 76, yang sampai kini menjadi peringkat FIFA tertinggi yang pernah dicapai Indonesia.
4. Rekor terburuk Shin Tae-yong selama melatih Timnas Indonesia
Rekor terburuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia adalah selama mengikuti Piala AFF dalam edisi 2024. Timnas tersingkir di babak penyisihan grup setelah dikalahkan Filipina 0-1 melalui gol penalti Bjorn Martin Kristensen di Stadion Manahan, Solo tersebut.
Kekalahan melawan Filipina membuat Indonesia turun ke posisi ketiga dengan poin yang sama, empat poin. Hasil ini diraih dari satu kemenangan, satu kali seri, dan satu kali kekalahan dari empat pertandingan.
Hal ini membuat Indonesia gagal melaju ke semifinal ASEAN Cup edisi 2024, dan menjadi edisi dengan laju terburuk Shin Tae-yong setelah dua edisi sebelumnya selalu berhasil mengantarkan Garuda menembus semifinal.
Selain menjadi edisi Piala AFF terburuk bagi Shin Tae-yong. Ini juga mengulangi catatan negatif Indonesia seperti 2007, 2012, 2014, dan 2018 yang gagal lolos ke semifinal.
Bagus Pribadi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.