Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Ronaldinho Pensiun, Ini Raihannya Selama 20 Tahun

Masa kejayaan karir Ronaldinho terbilang singkat. Kebiasaan berpesta membuat karirnya meredup di lebih cepat.

17 Januari 2018 | 21.11 WIB

Barcelona memboyong Ronaldinho pada tahun 2003 dengan nilai transfer sebesar 30 juta Euro atau sekitar Rp 392,8 miliar. Ronaldinho merumput di Barcelona selama 5 tahun, tahun 1998 ia pindah ke AC Milan. 24matins.fr
Perbesar
Barcelona memboyong Ronaldinho pada tahun 2003 dengan nilai transfer sebesar 30 juta Euro atau sekitar Rp 392,8 miliar. Ronaldinho merumput di Barcelona selama 5 tahun, tahun 1998 ia pindah ke AC Milan. 24matins.fr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pesepakbola asal Brasil, Ronaldinho, memastikan gantung sepatu. Ronaldinho sempat menjalani masa kejayaan dalam karirnya ketika masih berseragam Barcelona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pemain bernama asli Ronaldo de Assis Moreira itu mulai menunjukkan kemampuan sepak bolanya sejak berusia 8 tahun. Julukan Ronaldinho muncul karena dia kerap menjadi pemain termungil dan termuda dalam kompetisi di tanah kelahirannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bakat Ronaldinho tercium oleh salah satu klub besar Brasil, Gremio. Pada usia 18 tahun Ronaldinho langsung menembus tim senior di klub tersebut dan langsung menjadi idola baru suporter Gremio.

Performa Ronaldo langsung mendunia ketika dia berhasil mempermalukan kapten Timnas Brasil pada Piala Dunia 1994, Dunga, pada laga final ajang Rio Grande do Sul State Championship pada 1999. Gremio menghadapi Internacional yang diperkuat Dunga pada laga itu.

Saat itu, Ronaldinho mengelabui Dunga dengan trik sepak bola yang dimilikinya. Gremio berhasil memenangkan partai puncak itu dan Ronaldinho pun mewarnai halaman depan media-media Brasil.

Kemampuan Ronaldinho menarik minat Paris Saint-Germain yang kemudian memboyongnya pada 2001. Pada musim pertamanya, Ronaldinho sukses membawa PSG menjuarai Piala Intertoto. Namun kebiasaannya berpesta membuat hubungan dia dengan Pelatih Luis Fernandez.

Pada 2002 Ronaldinho langsung menjadi pilihan utama skuad Timnas Brasil untuk berlaga di Piala Dunia yang diadakan di Jepang dan Korea Selatan. Bersama dengan Ronaldo dan Rivaldo, dia berhasil membawa tim Samba menjuarai Piala Dunia 2002 setelah mengalahkan Jerman 2-0 pada partai puncak.

Itu adalah gelar kedua yang Ronaldinho berikan kepada Brasil setelah pada 1999 dia ikut membawa skuad Brasil menjuarai Copa America. Namun saat itu Ronaldinho hanya menjadi pemain pelapis.

Sukses di Piala Dunia membuat nama Ronaldinho semakin bersinar. Setahun berselang Barcelona memboyongnya dari PSG. Namun pada musim pertamanya di Barcelona Ronaldinho tak mampu berbuat banyak karena terganggu pada paruh pertama musim itu. Barcelona pun hanya finish di posisi kedua Liga Spanyol di bawah Real Madrid.

Baru pada musim keduanya Ronaldinho berhasil membawa Barcelona menjuarai Liga Spanyol. Dia pun terpilih sebagai pemain terbaik dunia 2004 saat itu.

Musim berikutnya Ronaldinho tak hanya memberikan satu gelar, tetapi dua gelar bagi Barcelona. Selain Liga Spanyol, dia ikut membawa Barcelona menjuarai Liga Champions bersama Lionel Messi dan Samuel Eto'o. Dia juga kembali terpilih menjadi pemain terbaik dunia pada tahun itu, menyamai rekor Zinadine Zidane dan Ronaldo.

Namun masa kejayaan Ronaldinho hanya berlangsung singkat. Kebiasaan berpesta hingga larut malam membuat performanya menurun musim-musim berikutnya. Dia juga gagal membawa Brasil mempertahankan gelar juara dunia pada ajang Piala Dunia 2006.

Barcelona menjual Ronaldinho ke AC Milan pada 2008. Meskipun ikut menjadi bagian tim yang merebut juara Seri A pada musim 2010-2011, kontribusi Ronaldinho di AC Milan tak terlalu besar. Dia hanya bermain 11 kali musim itu dan akhirnya memutuskan hengkang ke Flamengo pada bursa transfer musim dingin.

Di Brasil, pemain yang bisa bermain di berbagai posisi itu kembali gagal menunjukkan performa terbaiknya. Dia hanya bertahan dua musim di Flamengo dan tak memberikan satu pun gelar. Atletico Miniero menjadi pelabuhan Ronaldinho berikutnya. Dia berhasil membawwa Maniero meraih gelar Copa Libertadores pada tahun 2013 dan Copa Sudamericana semusim berselang.

Sempat terdampar di Liga Meksiko bersama Queretaro FC selama semusim, Ronaldinho pun kembali ke Fluminese Brasil pada 2015 dan mengakhiri karirnya di klub itu pada usia 37 tahun.

Sepanjang karirnya di klub, Ronaldinho telah mencetak 280 gol dalam 728 laga. Sementara untuk Timnas Brasil, Ronaldinho mencetak 33 gol dalam 97 laga.

THE GUARDIAN| THE SUN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus