Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia FIFA adalah turnamen sepak bola paling bergengsi, tetapi banyak pemain bintang yang tak bisa meraihnya. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, yang dianggap sebagai dua pemain terhebat sepanjang masa, belum belum pernah menjadi juara di ajang ini.
Pembicaraan soal Piala Dunia terus memanas mendekati perhelatan kejuaraan dunia itu di Qatar pada 20 November-18 Desember mendatang. Piala Dunia 2022 ini berbeda dari sebelumnya, karena digelar di musim dingin untuk kali pertama dan perdana di Timur Tengah.
Piala Dunia di Qatar akhir tahun ini kemungkinan besar akan menjadi kesempatan terakhir bagi Messi dan Ronaldo untuk mewujudkan mimpinya membawa tim nasional masing-masing menjadi juara.
Berikut 10 pemain bintang yang belum pernah meraih tropi Piala Dunia:
Lionel Messi
Messi telah mengumumkan bahwa Piala Dunia 2022 ini adalah penampilan terakhirnya di turnamen ini. Kini, di usianya 35 tahun, pemain berjuluk La Pulga meyakini Timnas Argentina memiliki peluang menjadi juara.
Kapten Timnas Argentina itu percaya diri timnya bisa bersaing untuk gelar juara. Apalagi, mereka baru saja meraih trofi Copa America 2021, mengakhiri puasa gelar utama tim nasional negaranya dalam 28 tahun.
Salah satu pencetak gol termuda di Piala Dunia ini berharap bisa mencatat hasil terbaik di penampilan kelima sekaligus terakhirnya di ajang ini, setelah gagal di Piala Dunia 2014 usai dikalahkan Jerman 1-0 di final.
Cristiano Ronaldo
Kapten Timnas Portugal ini merupakan pencetak gol internasional terbanyak sepanjang masa dengan 117 gol. Striker Manchester United itu telah empat kali bermain di Piala Dunia.
Ronaldo tidak pernah berhasil melewati semifinal Piala Dunia. Pada 2006 lalu, timnya gagal ke final setalah dikalahkan oleh Timnas Prancis dengan skor 1-0 di semifinal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
George Best
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu pemain yang paling berbakat sepanjang masa dan bersinar bersama Manchester United, meraih dua gelar Liga Inggris musim 1964/1965 dan 1966/1967 dan Piala Eropa di bawah pelatihan Sir Matt Busby.
Pemain sayap itu juga mendapatkan penghargaan Ballon d’Or pada 1968. Namun, Best hanya bisa mengantarkan Irlandia Utara lolos ke Piala Dunia 1982. Setelah itu, dia mengakhiri karier sepak bolanya pada 1984.
Johan Cruyff
Cruyff tidak pernah menjadi juara Piala Dunia. Tetapi dia memiliki suatu kebanggaan dengan satu momen paling ikonik dalam sejarah turnamen ketika melawan Swedia pada 1974.
Itu adalah satu-satunya penampilannya di Piala Dunia bersama Belanda. Ketika itu, dia mencetak tiga gol untuk mengantarkan negaranya ke final.
Cruyff adalah kunci filosofi Belanda Total Football, dan timnya dianggap sebagai salah satu yang terbaik meskipun tidak pernah memenangkan trofi setelah kekalahan 2-1 dari Jerman Barat di babak final.
Alfredo Di Stefano
Di Stefanos adalah salah satu legenda besar di Real Madrid. Semasa aktif bermain, dia meraih lima Piala Eropa secara beruntun mulai 1955 hingga 1960. Dia mencetak 308 gol dalam 396 pertandingannya untuk raksasa Spanyol itu.
Lahir di Buenos Aires, striker ini mewakili Kolombia dan Argentina sebelum mencetak 23 gol dalam 31 pertandingan untuk Spanyol.
Meski dia seorang pemain sepak bola hebat, Di Stefanos tidak pernah dipanggil untuk memperkuat Timnas Spanyol. Pada kesempatan pertama, dia gagal saat Argentina memboikot Piala Dunia 1950 dan edisi 1954.
Dua tahun kemudian, dia memutuskan kewarganegaraannya atas permintaan Real Madrid. Namun, pada saat itu Spanyol gagal lolos di Piala Dunia 1958. Dan ketika skuad Spanyol lolos pada 1962, Di Stefanos mengalami cedera menjelang turnamen.
Ferenc Puskas
Puskas adalah pencetak gol terbaik yang dimiliki Timnas Hungaria. Meski begitu dia tidak pernah berhasil membawa negaranya menjuarai turnamen Piala Dunia.
Di Piala Dunia 1954, Puskas mencetak empat gol dalam empat penampilannya saat Hungaria kalah dari Jerman di final.
Dia mencetak 84 gol dalam 85 penampilannya untuk Timnas Hungaria, sebelum dinaturalisasi dan memperkuat Timnas Spanyol untuk bermain di Piala Dunia 1962.
Eusebio
Eusebio merupakan salah satu bintang Piala Dunia 1966. Saat itu dia menjadi pencetak gol terbanyak dengan sembilan gol, dengan dua di antaranya datang saat melawan kiper legenda Gordon Banks dan Lev Yashin.
Eusebio mencetak empat gol saat melawan Korea Utara di perempat final sebelum akhirnya dibelenggu oleh pemain Inggris, Nobby Stiles, di semifinal.
Meskipun Portugal kalah di semifinal, mereka berhasil mengamankan posisi ketiga di Piala Dunia 1966 dan Eusebio mendapatkan penghargaan patung lilinnya sendiri di museum Madame Tussauds.
Zico
Pria yang memiliki nama lengkap Arthur Antunes Coimbra adalah salah satu pemain terbaik untuk negaranya. Namun, ia tidak pernah memenangkan Piala Dunia dalam perjalanan kariernya sebagai pesepak bola. Pada edisi 1978-1986, dia mencetak 48 gol dalam 71 pertandingannya untuk tim Samba.
Dia pernah mencetak gol sensasional pada saat melawan Skotlandia pada 1982. Saat itu dia membuat tendangan gunting dan juga tendangan bebas berjarak 30 yard.
Paolo Maldini
Legenda AC Milan ini tampil dalam empat edisi Piala Dunia. Namun dia tidak pernah berhasil memenangkan turnamen tersebut. Piala Dunia 2002 adalah penampilan terakhirnya dalam turnamen itu.
Prestasi tertinggi di Piala Dunia adalah berhasil membawa Timnas Italia ke final pada 1994 tetapi kalah adu penalti dari Brasil.
Eric Cantona
Legenda skuad Manchester United ini membantu skuad Setan Merah meraih gelar liga pertama mereka selama 26 tahun pada 1993.
Cantona mencetak 20 gol dalam 45 penampilan internasionalnya untuk Timnas Prancis. Sebelumnya, dia pernah mendapatkan skorsing atas tindakan menendang penonton.
Setelah itu, dia gagal kembali ke skuad, dan melewatkan kemenangan Piala Dunia 1998 di Prancis. Dia gagal membuat penampilan tunggalnya dan berakhir dengan mengikuti turnamen Piala Sepak Bola Pantai 2002.
THE SUN | DESY ALHAMDIANA PUTRI
Baca Juga: Kapten Timnas Argentina Lionel Messi Bakal Jalani Turnamen Terakhir di Piala Dunia 2022