Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Begini Kata Fakhri Husaini Soal Tudingan 'Sepak Bola Gajah' di PON Papua

Pelatih tim Aceh Fakhri Husaini menanggapi santai soal isu sepak bola gajah yang diisukan terjadi saat timnya melawan Katim di PON Papua.

7 Oktober 2021 | 06.31 WIB

Pelatih Fakhri Husaini bersama tim sepak bola Aceh untuk PON Papua. (instagram/@coachfakhri)
Perbesar
Pelatih Fakhri Husaini bersama tim sepak bola Aceh untuk PON Papua. (instagram/@coachfakhri)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim sepak bola putra Aceh Fakhri Husaini menanggapi santai soal isu sepak bola gajah yang diisukan terjadi saat timnya menghadapi Kalimantan Timur pada pertandingan terakhir Grup C PON Papua di Stadion Barnabas Youwe, 4 Oktober.

"Ini kenapa jadi ramai karena ada tim yang tersingkirkan karena skor itu. Tapi buat saya sih ini biasa, artinya orang bebas saja berpendapat," ujar Fakhri Husaini di Stadion Mandala, Jayapura, Rabu.

Sepak bola gajah biasa dipakai untuk menggambarkan pertandingan diwarnai pengaturan skor. Laga Aceh vs Kaltim ramai dibicarakan karena ada gol bunuh diri yang kemudian menentukan hasil akhir.

Fakhri menilai ada lebih banyak gol bunuh diri yang lebih tidak masuk akal dibanding yang terjadi ketika laga Aceh vs Kaltim pada beberapa hari lalu.

Ia menilai dari aspek teknis, bola sebelum terjadinya gol bunuh diri Kalimantan Timur memang sulit untuk dikendalikan.

"Saya sebagai pelatih tentu melihat dari aspek teknis ya. Saya melihat dari aspek teknis, itu sulit memang bola datang tiba-tiba ke kakinya Rizky," kata Fakhri.

Ia lanjut mengatakan dirinya tidak masalah jika pertandingan dan insiden gol bunuh diri yang terjadi pada laga Aceh vs Sumut akan diusut oleh PSSI.

Fakhri menilai PSSI memang punya kewajiban untuk menegakan asas fairplay dan respect serta berharap semuanya bisa dilihat dari bukti dan fakta di lapangan.

"Ya kalau mau diusut silahkan saja, wajar misalnya kalau ada yang diusut misalkan karena ada dugaan, karena PSSI juga punya kewajiban untuk menegakkan fairplay, respect. Ini sah-sah saja," terang Fakhri.

"Tapi ya itu tadi, harus betul-betul ketika menyikapi suatu persoalan itu betul-betul berdasarkan bukti, fakta di lapangan," sambungnya.

Beberapa waktu belakangan ini, di media sosial sedang ramai soal isu sepak bola gajah yang melibatkan Aceh dan Kaltim pada laga terakhir Grup C PON Papua pada Senin (4 Oktober).

Dalam pertandingan tersebut, Aceh berhasil memenangi laga melawan Kaltim 3-2 yang diwarnai oleh satu gol bunuh diri oleh bek Kaltim Muhammad Rizky Ramadhan pada menit 70.

Akibat dari skor ini, Sulawesi Utara dipastikan tidak lolos ke babak 6 besar cabang olahraga sepak bola PON Papua dan sempat memicu dugaan dan perdebatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus