Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi disebutkan pernah meminta bergabung dengan Pep Guardiola di Manchester City. Hal itu diungkapkan jurnalis Spanyol Marti Perarnau dalam bukunya yang baru dirilis God Save Pep. Pemain timnas Argentina itu mengusulkan langkah tersebut setelah Barcelona kalah 2-8 dari Bayern Munchen di perempat final Liga Champions pada 14 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebagai buntut dari rasa malu itu, Messi mengirimkan burofax—layanan faks yang disediakan kantor pos Spanyol, Correos—ke City, menandakan keinginannya untuk meninggalkan Camp Nou. Messi dilarang pergi musim panas itu dan terus bermain satu musim lagi bersama Barcelona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
AS melaporkan pada Rabu, 29 November 2023, sebuah buku baru yang ditulis Perarnau mengklaim Messi telah membicarakan kemungkinan bergabung dengan klub Liga Inggris itu pada 2020, bahkan bertemu dengan mantan pelatihnya di Barca, Pep Guardiola, untuk membahas kepindahan tersebut.
Buku God Save Pep mengungkapkan Messi pergi ke rumah Guardiola untuk mengajukan lamaran tersebut, dengan mengatakan dia “merasa tidak nyaman” di Barca. Messi mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap presiden klub saat itu Josep Maria Bartomeu dan seluruh dewan direksi Barcelona, dengan mengatakan dia merasa “tertipu dan dikhianati” dengan tindakan mereka.
Perarnau menambahkan Guardiola tertarik mendatangkan Messi dari Barcelona, klub tempat keduanya mencapai puncak kariernya. Namun Messi masih terikat kontrak dengan klub Catalan tersebut dan status permintaan burofax masih ditentang pemain dan klub.
Guardiola dikabarkan berjanji akan memboyong Messi ke Stadion Etihad jika kepergiannya dari Barcelona bisa disetujui. Namun pihak klub menampik klaim Messi bahwa permintaan burofax mengizinkannya meninggalkan klub. Saat itu, pada musim panas 2020, Messi masih memiliki sisa kontrak satu tahun dan klausul pelepasannya ditetapkan sebesar 750 juta euro atau Rp 12,73 triliun.
Setelah permintaan burofax-nya ditolak, Messi terikat dengan klub tersebut untuk tahun terakhir kontraknya di Barcelona dan kemudian hengkang ke Paris Saint-Germain pada tahun berikutnya.
Buku Perarnau mengikuti tujuh tahun Guardiola memimpin Manchester City. Di dalamnya, pemenang Liga Champions tiga kali itu memerinci tahun pertama yang sulit di Inggris, yang memaksanya mempertanyakan nilainya sebagai seorang pelatih.
Di bawah asuhan Pep Guardiola, City telah memenangi lima gelar Liga Premier dan Liga Champions, satu-satunya hadiah yang selalu luput dari perhatian mereka. Perarnau menggambarkan Guardiola sebagai “Johan Cruyff-nya Manchester City”.
AS