Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dana kekayaan Kerajaan Arab Saudi akan mengendalikan empat klub sepak bola top negeri itu, termasuk Al Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo. Hal itu sebagai bagian dari upaya pemerintah Arab Saudi menghidupkan kembali rencana untuk melakukan privatisasi beberapa klub olahraga milik negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam unggahan di Twitter pada Senin, 5 Juni 2023, Kementerian Olahraga Arab Saudi menyatakan Dana Investasi Publik (PIF) akan memiliki 75 persen saham Al-Ittihad, Al-Ahli, Al Nassr, dan Al Hilal. Unggahan itu muncul setelah kantor berita negara SPA melaporkan bahwa Arab Saudi akan melakukan privatisasi beberapa klub olahraga mulai kuartal keempat tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga klub berada di papan atas Liga Pro Saudi, kecuali Al-Ahli yang berada di Divisi Pertama, yang merupakan kasta kedua liga sepak bola negara kaya minyak itu. PIF sebelumnya telah mengambil alih beberapa perusahaan sebelum memprivatisasi mereka, meski seringkali hanya menguasai sebagian saham.
Olahraga adalah salah satu pilar rencana diversifikasi ekonomi Visi 2030 pemerintah Arab Saudi yang berupaya membangun industri baru dan menciptakan lapangan kerja, di mana PIF menjadi induknya. Menurut SPA, rencana privatisasi, terutama difokuskan pada klub sepak bola dan diluncurkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau Pangeran MBS, memungkinkan perusahaan dan lembaga pembangunan untuk berinvestasi dan mengambil alih klub.
Kerajaan menargetkan pendapatan Liga Pro Saudi meningkat menjadi 1,8 miliar riyal atau sekitar Rp 7,13 triliun per tahun pada 2030 dari 450 juta riyal saat ini. Pangeran MBS mengharapkan nilai pasarnya meningkat menjadi lebih dari 8 miliar dari 3 miliar riyal pada periode yang sama.
Selanjutnya, privatisasi klub sepak bola Arab Saudi…
Kementerian Olahraga mengatakan klub sepak bola Divisi Dua, Al-Suqoor, akan diubah menjadi perusahaan dan dimiliki oleh NEOM, yang berada di balik proyek kerajaan untuk membangun kota futuristik di padang pasir.
Raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, akan memiliki klub Divisi Pertama Al-Qadsiah, klub Divisi Ketiga Alula FC akan dimiliki oleh Komisi Kerajaan untuk Al-Ula, sedangkan klub Divisi Pertama Al-Diraiyah FC akan dikendalikan oleh Diriyah Gate Development Authority.
Pada Februari 2017, sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah menyewa bank investasi swasta lokal Jadwa Investment untuk memberi nasihat tentang privatisasi sebanyak lima klub sepak bola.
Namun pada awal 2019, ketua federasi sepak bola negara itu mengatakan: "Saya tidak tahu apakah rencananya siap pada 2020 atau 2022.”
Adapun kerajaan telah menggelontorkan uang untuk meningkatkan status sepak bolanya. PIF memimpin konsorsium untuk membeli klub Liga Premier Newcastle United pada Oktober 2021.
Liga Pro Saudi juga menarik beberapa pemain olahraga yang paling berprestasi, terutama pemain hebat Portugal Cristiano Ronaldo yang bergabung dengan Al Nassr pada akhir tahun lalu. Yang terbaru, Al-Ittihad merekrut mantan pemain Real Madrid Karim Benzema dengan kesepakatan Rp 1,5 triliun per musim.
REUTERS
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.