Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peluang AC Milan untuk lolos ke Liga Champions musim depan kian menipis. Mereka kalah 1-2 dari Bologna dalam pertandingan tunda pekan kesembilan Serie A Liga Italia di Stadio Dall’Ara, Kamis malam, 27 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laga ini seharusnya dimainkan pada Oktober 2024, namun ditunda akibat peringatan banjir di wilayah tersebut. Hasil ini semakin memperburuk posisi Milan di klasemen sementara dan membuat peluang mereka lolos ke Liga Champions musim depan semakin tipis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum laga ini, baik Bologna maupun Milan memiliki poin yang sama, yakni 41 poin, dan berada di posisi ketujuh bersama. Namun, hasil dramatis di Stadio Dall’Ara membuat Bologna meloncat ke posisi keenam dengan 44 poin, sementara Milan tercecer di peringkat kedelapan dengan hanya satu poin lebih banyak dari AS Roma yang berada di posisi kesembilan.
Milan kini tertinggal delapan poin dari Juventus yang menduduki posisi keempat, batas akhir untuk lolos ke Liga Champions. Rossoneri terancam gagal lolos ke Liga Champions musim depan.
Milan sempat unggul lebih dulu melalui gol Rafael Leao, tetapi keunggulan itu sirna setelah Santiago Castro mencetak gol penyama kedudukan yang kontroversial. Dan Ndoye mencetak gol penentu kemenangan Bologna lewat serangan balik cepat dari lemparan ke dalam yang gagal diantisipasi oleh Alex Jimenez.
Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, tidak bisa menyembunyikan kemarahannya usai pertandingan. Ia menyalahkan kepemimpinan wasit atas insiden-insiden kontroversial yang terjadi selama pertandingan. “Ada handball yang jelas pada gol penyama kedudukan,” kata Conceicao kepada DAZN.
Ia menilai putusan wasit yang tak akurat telah merusak timnya. “Kami seharusnya bisa melakukan lebih baik meski ada kesalahan, tapi insiden negatif terus terjadi dan selalu menjadi penentu dalam pertandingan kami,” kata Conceicao.
Kemarahan Conceicao tidak hanya tertuju pada wasit. Pelatih asal Portugal itu juga melemparkan kritik pedas kepada media yang menurutnya terlalu fokus pada hal-hal di luar lapangan daripada membahas performa tim secara objektif. “Saya sudah memenangkan 13 trofi, saya tidak datang ke sini begitu saja tanpa prestasi,” ujar dia dengan nada tinggi.
Ia melanjutkan dengan nada yang tetap tinggi. “Orang-orang terus membicarakan situasi saya di Milan, tapi saya sudah menghadapi klub-klub besar Italia seperti Juventus, Inter, dan Lazio. Saya bahkan pernah mengalahkan tim-tim yang secara teori lebih kuat. Jadi, tolong hargai apa yang telah saya capai,” kata dia.
Conceicao juga menyoroti mentalitas timnya yang kerap goyah dalam situasi kritis. “Kami bermain bagus di babak pertama, kompak, dan tahu cara menekan lawan. Tapi di momen-momen penting, semuanya runtuh. Ini soal mentalitas. Kadang-kadang kami merasa seperti berjalan di atas bara api selama pertandingan,” uharnya.
Sejak Sergio Conceicao mengambil alih kursi pelatih pada 30 Desember 2024, perjalanan Milan di Serie A naik-turun. Awalnya, Conceicao sukses membawa Milan meraih dua kemenangan beruntun, termasuk gelar Supercoppa Italiana di Riyadh yang dirayakan dengan penuh sukacita di ruang ganti. Namun, performa tim mulai menurun drastis dalam beberapa pekan terakhir. Mereka tersingkir dari babak play-off Liga Champions dan kini terancam absen di kompetisi elit Eropa musim depan.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Milan, yang awalnya diprediksi akan bersaing ketat dengan Inter Milan dan Napoli dalam perebutan Scudetto. Saat ini, jarak antara Milan dan tiga besar semakin lebar, sementara Atalanta siap mengambil keuntungan dari situasi ini untuk menyalip mereka.
Conceicao sendiri tampak frustrasi dengan situasi ini. Meski ia berusaha tetap fokus pada sepak bola, sulit baginya untuk mengabaikan kritik yang terus berdatangan. “Saya minta maaf jika saya terlihat meledak-ledak, tapi saya punya keluarga dan tetangga yang melihat apa yang terjadi. Ini tidak adil,” katanya.
Klasemen Liga Italia
No | Tim | Main | Gol | Poin |
1 | Inter Milan | 26 | 59-24 | 57 |
2 | Napoli | 26 | 42-21 | 56 |
3 | Atalanta | 26 | 59-26 | 54 |
4 | Juventus | 26 | 43-21 | 49 |
5 | Lazio | 26 | 47-34 | 47 |
6 | Bologna FC | 26 | 40-32 | 44 |
7 | Fiorentina | 26 | 41-28 | 42 |
8 | AC Milan | 26 | 38-28 | 41 |
9 | AS Roma | 26 | 40-29 | 40 |
10 | Udinese | 26 | 33-37 | 36 |
11 | Torino FC | 26 | 29-32 | 31 |
12 | Genoa | 26 | 24-34 | 30 |
13 | Calcio Como | 26 | 32-41 | 28 |
14 | Hellas Verona | 26 | 27-54 | 26 |
15 | Cagliari | 26 | 26-40 | 25 |
16 | Lecce | 26 | 18-42 | 25 |
17 | Parma FC | 26 | 32-45 | 23 |
18 | Empoli FC | 26 | 22-43 | 21 |
19 | Venezia | 26 | 22-41 | 17 |
20 | Monza Calcio | 26 | 21-43 | 14 |
.
REUTERS, FOOTBALL ITALIA