Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Ini Sejarah Bayern Munchen yang Disebut sebagai Judenklub atau Klub Yahudi

Bayern Munchen dikenal sebagai Judenklub atau "Klub Yahudi" karena memiliki latar belakang pendirian klub dengan orang-orang Yahudi yang kuat.

18 Oktober 2023 | 19.57 WIB

Para pemain Bayern Munchen merayakan keberhasilan menjuarai Piala Dunia Antarklub 2020. REUTERS/Mohammed Dabbous
Perbesar
Para pemain Bayern Munchen merayakan keberhasilan menjuarai Piala Dunia Antarklub 2020. REUTERS/Mohammed Dabbous

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Bayern Munchen, Noussair Mazraoui, diancam diusir dari Jerman oleh anggota parlemen Johannes Steiniger setelah dirinya mengunggah pesan dukungan untuk kemerdekaan Palestina di media sosial Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Klub Kurt Landauer, yang oleh Nazi disebut sebagai klub Yahudi, tidak bisa mengabaikan hal ini. Selain itu, negara harus menggunakan tanggung jawab yang dimilikinya untuk mengusirnya dari Jerman,” tulis Johannes  pada Senin, 16 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menanggapi ancaman tersebut, Noussair mengungkapkan bahwa dirinya hendak memperjuangkan kemerdekaan orang yang tidak bersalah. "Posisi saya adalah saya akan bekerja demi perdamaian dan keadilan dunia,” tulis Mazraoui.

Sejarah Bayern Munchen yang Disebut sebagai Judenklub

Dilansir dari Britannica, Bayern Munchen atau Bayern Munich didirikan pada 27 Februari 1900 ketika klub olahraga MTV 1879 Munich memisahkan diri untuk membentuk klub mereka sendiri.

Setelah memenangkan Kejuaraan Jerman Selatan pada 1926, Bayern Munchen memenangkan gelar nasional pertama pada 1932 dengan mengalahkan Eintracht Frankfurt.

Dikutip dari Aspectof History dan Jewish Journal, Bayern Munchen dikenal sebagai Judenklub atau “Klub Yahudi” karena memiliki latar belakang pendirian klub dengan orang-orang Yahudi yang kuat.

Presiden pada awal-awal pembentukan Bayern Munchen, yang memiliki pengaruh terhadap prestasi klub saat itu, merupakan seorang Yahudi, yakni Kurt Launder. Puncaknya, Bayern menjuarai kejuaraan nasional pada 1932. 

Ketika Nazi berkuasa pada 1933, Kurt Launder dan beberapa orang Yahudi yang memberikan banyak prestasi untuk Bayern Munchen melarikan diri dari Munchen. Dilansir dari Jewish Telegraphic Agency, selepas ditinggal Launder, prestasi Bayern Munchen turun drastis. Bahkan, Bayern Munchen sempat terdegradasi ke divisi 2 Liga Jerman. 

Launder kemudian kembali ke Munich pada 1947 untuk menjadi Presiden Bayern Munchen setelah Nazi kalah Perang Dunia II. Landauer merekrut talenta-talenta baru dan berperan penting dalam menemukan area latihan permanen di Sabener Strasse, markas Bayern sampai sekarang. Namun pada 1951, secara mengejutkan, dia tersingkir dari kursi kepresidenan. Dia meninggal pada 1961.

Kini, berkat pengaruh dan kontribusi Landauer terhadap Bayern Munchen, klub ini dikenal sebagai salah satu klub terbesar di Eropa. Dilansir dari siatus resmi klub, Bayern Munchen telah memenangkan 33 Juara Liga Jerman, 20 Jerman Cup, 11 German Supercup, 6 League Cup, 6 kali Juara Liga Champions, 2 kali Piala Dunia Antar Klub, dan beberapa penghargaan lainnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus