Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone tetap optimistis soal peluang timnya meraih gelar Liga Spanyol musim ini. Ia menilai kekalahan 4-2 dari Barcelona bukan karena nasib buruk tetapi kurangnya konsistensi para pemain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Barcelona asuhan Hansi Flick bangkit di Wanda Metropolitano Stadium pada Senin dinihari, 17 Maret 2025, dan naik ke puncak klasemen La Liga dengan 60 poin. Barca pun memiliki poin yang sama dengan Real Madrid yang berada di posisi kedua. Madrid menjaga jarak setelah menang 2-1 atas Villarreal sehari sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol Pekan Ke-28: Barcelona Kalahkan Atletico 4-2, Geser Real Madrid dari Puncak
Barcelona memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan setelah penundaan laga kandang melawan Osasuna. Sedangkan Atletico Madrid berada di posisi ketiga dengan 56 poin. "Kami akan berjuang sampai akhir. Masih ada 10 pertandingan tersisa dan kami harus bermain dan memenangkan semuanya," kata Simeone kepada DAZN, dikutip dari ESPN.
Pelatih asal Argentina itu menilai hasil positif setiap pertandingan terjadi bukan karena keberuntungan, tetapi berganutng para kerja keras pemain. “Saya tidak akan menganggapnya sebagai keberuntungan. Kita harus mengakui lawan,” ujar SImeone.
Simeone berbicara tentang kelelahan para pemain setelah kekalahan di Liga Champions dalam drama adu penalti melawan Real Madrid. Selain itu, kesehatan penyerang Julian Alvarez, juga jadi masalah. "Beberapa hari yang lalu perutnya sakit, kemarin ia demam dan pagi ini ia mengalami masalah perut lagi. Saya tidak ingin memainkannya. Saat kami berbicara, ia berkomitmen dan saya mengerti bahwa ia telah memberikan segalanya,” kata dia.
Simeone juga menyesali kesempatan yang hilang untuk mengubah taktik setelah timnya unggul 2-0 atas Barcelona. Ia mengakui bisa mengamankan hasil yang lebih baik dengan perubahan strategi. "Dalam sepak bola, empat atau lima menit itu tidak termaafkan. Pada saat itu saya berusaha keras untuk menyelesaikan permainan, para pemain bereaksi dan saya tidak punya waktu. Sudah terlambat," kata dia.
Pilihan Editor: Pemain Timnas Indonesia Langsung Berkumpul di Australia, Erick Thohir Pastikan Skuad Dalam Kondisi Baik