Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - David Moyes memulai debutnya sebagai Manajer West Ham United dengan manis. Dalam laga melawan Bournemouth di kandang sendiri, Stadion Olimpiade, West Ham menang telak 4-0. Empat gol The Hammers dicetak oleh Sebastien Haller, Felipe Anderson, dan dua gol Mark Noble.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seketika Moyes mendapat pujian setinggi langit dari fan West Ham. Pelatih berusia 56 tahun itu ditunjuk sebagai pengganti Manuel Pellegrini yang dipecat pada Ahad lalu setelah West Ham ditekuk Leicester City dengan skor 1-2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam 19 pekan laga bersama Pellegrini, West Ham terpuruk dengan hasil lima kemenangan, empat kali imbang, dan 10 kali kalah. Sebagai pengganti, Moyes diikat kontrak selama 18 bulan atau satu setengah musim.
Sejumlah media Inggris ikut memuji Moyes. Mereka menyatakan mantan pelatih Everton itu bisa menghadirkan suasana dan semangat baru di ruang ganti pemain West Ham. Moyes dianggap memahami permainan tim London itu karena pernah menjadi manajer pada musim 2017/2018.
Mengusung skema 4-1-1, Declan Rice dan kolega bermain lebih kalem dengan penguasaan bola 42 persen. Namun, faktanya, penampilan tuan rumah lebih galak dibanding Bournemouth. West Ham unggul jumlah serangan 14:3 dan peluang gol 7:2.
Secara taktik, tak ada yang baru dari Moyes. Sebab, ketika masih ditangani Pellegrini, West Ham kerap memainkan skema yang hampir mirip, yakni 4-4-2. Hanya, pelatih berusia 66 tahun itu juga beberapa kali memakai strategi 4-2-3-1.
Moyes sendiri kaget laga debutnya bisa berakhir begitu menyenangkan. Sejatinya ia yakin bisa mengalahkan The Cherries, tapi tidak pernah membayangkan bakal menang empat gol tanpa balas.
"Jadi, saya tak mau menerima pujian dari mana pun karena dalam laga ini pemain-lah yang tampil mengesankan sejak menit pertama," kata Moyes.
Mantan Manajer Manchester United itu mengaku tak punya trik rahasia dalam mempersiapkan laga melawan Bournemouth. Terlebih waktu persiapan laga memang sangat singkat sejak ia dipilih menggantikan Pellegrini.
"Jadi, intinya, saya membuat segalanya sesederhana mungkin. Saya secepat mungkin mempelajari skuad klub ini," kata Moyes.
Namun, faktanya, pertahanan West Ham menjadi fokus utama Moyes dalam laga debutnya. Bukan cuma barisan bek yang dirapikan, lini tengah pun diperintahkan untuk lebih ketat menjaga bola. Moyes juga menerapkan pola transisi cepat dari menyerang dan bertahan.
"Pokoknya saya ingin mereka jaga bentuk permainan dan pastikan tak banyak kehilangan bola. Cara ini rupanya ampuh," kata mantan Manajer Sunderland itu.
Moyes juga menyinggung pentingnya komunikasi dengan para pemain. Sejak masuk ruang ganti pemain West Ham, Moyes seketika melakukan pendekatan personal kepada Robert Snodgrass cs.
"Saya langsung berbicara dengan mereka satu per satu. Saya ingin masuk ke hati pemain," kata dia.
Sebab, Moyes tahu betul bahwa kualitas skuad West Ham musim ini cukup tangguh, setidaknya untuk bertengger di papan tengah klasemen. Bahkan ia berani menyebut kualitas skuad West Ham saat ini lebih baik dibanding saat ia menangani The Hammers dua musim lalu.
Walhasil, menurut Moyes, kendala timnya saat ini hanya faktor nonteknis, seperti mental pemain, komunikasi internal, dan kerja sama tim. Moyes yakin kekompakan dan mental menang para pemain masih bisa digenjot lagi.
"Ini soal mengembalikan kepercayaan diri mereka. Mereka sudah punya modal cukup untuk tampil lebih baik," kata Moyes.
Salah satu pemain yang sukses didorong Moyes adalah pemain sayap Felipe Anderson. Pemain berusia 26 tahun itu mencetak gol perdananya dalam Liga Primer musim ini ke gawang Bournemouth, kemarin. Sebelumnya, Anderson baru bikin empat assist pada musim ini.
Untuk Anderson, Moyes membakar semangat sang pemain dengan penekanan kebangsaan. Mulanya Moyes bertanya apa kebangsaan Anderson, dan mantan pemain Lazio itu menjawab Brasil.
"Saya bilang, Brasil itu mencetak gol. Pemain Brasil itu harus bisa menjadi pembeda di klubnya," kata Moyes.
Mantan Manajer Real Sociedad itu pun puas pendekatannya terhadap Anderson berhasil. Faktanya, dalam latihan, Anderson sungguh bisa diandalkan dalam menggempur gawang lawan.
"Jadi, ada kalanya pemain harus ditantang, tapi pelatih harus adil juga dengan memberikan kepercayaan dan menit bermain," kata Moyes.
Kini perjalanan Moyes bersama West Ham akan berlanjut pada Senin pekan depan melawan Gillingham dalam partai putaran ketiga Piala FA. Bisa jadi langkah West Ham mudah lantaran melawan tim dari Liga Satu, atau dua kasta di bawah Liga Primer.
Namun tetap saja West Ham tak boleh meremehkan lawan. Bukan mustahil Gillingham justru mampu menyingkirkan West Ham. Kalau sudah begitu, pujian yang dialamatkan kepada Moyes akan berubah seketika menjadi cacian dan kritik.
THE DAILYMAIL | GOAL | INDRA WIJAYA