Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ferry Paulus, mengatakan bahwa laga antara Persija Jakarta vs PSM Makassar akan menjadi partai pembuka Liga Indonesia atau Liga 1 2023-2024. Hal itu diungkapkannya kepada wartawan di sela-sela Kongres Biasa PSSI di Hotel Intercontinental, Jakarta, pada Ahad lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laga Persija dan PSM Makassar akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 1 Juli 2023. Menurut Ferry, PT LIB juga berencana untuk merilis jadwal Liga 1 musim depan pada 5 Juni mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PSM Makassar dan Persija Jakarta merupakan tim yang berhasil finis di posisi pertama dan kedua musim lalu. PSM menjadi juara setelah mengoleksi 75 poin dari 34 laga, sedangkan Persija berada di posisi kedua usai mengumpulkan 66 poin dari 34 pertandingan.
“Bukan hanya ranking pertama dan kedua, itu ada hal lain. Kick-off 1 Juli, kaitan dengan perizinan tadi sudah ada komunikasi sama Pak Asops (Polri), atas arahan Pak Kapolri,” kata Ferry Paulus soal alasan mengapa yang dipilih adalah dua tim tersebut di laga pembuka.
Kompetisi Liga 1 atau Liga Indonesia musim depan mengalami sedikit perubahan format pertandingan. Pasalnya, PT LIB bakal menerapkan championship series. Empat tim teratas di babak reguler akan diadu kembali untuk melaju ke final yang akan menentukan siapa juara Liga 1 2023-2024.
Penerapan degradasi tiga tim terbawah juga bakal kembali berlaku. Sistem ini tidak beralan setelah Liga 2 dihentikan di tengah musim.
Bukan hanya itu, perbedaan juga terjadi dalam hal regulasi pemain asing. Pada musim depan, setiap klub diperbolehkan untuk mengontrak enam pemain asing. Setiap klub bisa merekrut lima pemain asing dari negara mana pun, namun satu pemain asing harus berasal dari negara ASEAN.
Keenam pemain asing tersebut boleh dimainkan dalam satu pertandingan. Hal ini diyakini LIB akan meningkatkan nilai Liga 1 di ASEAN. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan musim lalu, yang hanya menerapkan empat pemain asing.
"Dengan banyaknya mereka diharapkan kita banyak belajar. Justru sisi kompetitifnya makin kuat. Kalau dulu mungkin persaingannya cuma 60, sekarang bisa 90 atau bahkan 100 persen agar masuk skuad," ujar Ferry Paulus.