Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Liga 2: Kalah dari PSMS, Pemain PSPS Keluhkan Tunggakkan Gaji

Pemain PSPS Pekanbaru menuding soal tunggakkan gaji sebagai penyebab mereka kalah dari PSMS Medan di laga pembuka Liga 2.

23 Juni 2019 | 08.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pesepakbola Arema Cronous Hasim Kipuw berusaha merebut bola dari pesepakbola PSPS Pekanbaru April Hadi saat laga pertandingan Indonesia Super League di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, (4/7). TEMPO/Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Pekanbaru - Klub sepak bola PSPS Pekanbaru harus menelan kekalahan 2-3 dari PSMS Medan pada awal kompetisi Liga 2 di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Sabtu, 22 Juni 2019. Para pemain mengeluhkan gaji yang sampai kini belum dibayarkan oleh manajemen PSPS Riau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sudah berjuang sekuat tenaga, meskipun sampai saat ini kami belum menerima (gaji) sepersen pun," kata pemain PSPS Riau Fachri Ruzzaman Alhayani, seusai pertandingan, Sabtu, 22 Juni 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Fachri, para pemain sudah lima bulan belum menerima gaji dari manajemen PSPS, mulai dari persiapan hingga kompetisi dimulai. Meski demikian, para pemain masih terus berjuang untuk meraih kemenangan walaupun akhirnya kalah dari tim tamu.

"Kami sudah berjuang sekuat tenaga, tapi inilah hasil terbaik. Kedepan kami akan berjuang lagi," ujarnya.

Terkait hal ini, perwakilan manajemen PSPS Riau Teza Taufik mengaku pihak manajemen tengah berusaha untuk membayarkan gaji pemain.

"Kemarin sudah dicarikan solusi oleh direkur utama. Ada dana yang akan diturunkan atau yang dicarikan walupun susah payah dicarikan untuk membayar (gaji) pemain yang masih tertunda. Jadi kita tunggu saja info selanjutnya," katanya.

Terkait persoalan finansial yang saat ini membelit PSPS Riau, pihak manajemen sempat menyampaikan keluhan ke Gubernur Riau Syamsuar untuk mencarikan solusi. Namun menjelang kompetisi dimulai belum ada jawaban dari Gubernur.

"Dari pertemuan orang yang dipercaya bahwa saat surat (diajukan) itu masuk, gubernur dan wakil gubernur tidak ada di tempat. Jadi belum memberikan jawaban. Dari pada terjadi kekosongkan manajemen, jadi kami memutuskan manajemen lama harus balik lagi demi bisa jalannya PSPS hari ini. Kami manajemen yang lama masih berjalan dengan kerjanya agar PSPS bisa bermain seperti hari ini," jelasnya.

RIYAN NOFITRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus