Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembobolan dan perampokan di rumah para selebritas sedang menjadi tren yang berbahaya. Sergio Ramos dan keluarganya adalah orang terakhir yang mengalaminya, tetapi mereka bukanlah satu-satunya korban. Dalam sebuah podcast, salah seorang pencuri tersebut menjelaskan bagaimana dia melakukan aksinya di rumah selebritas, termasuk rumah bintang sepak bola. Dia juga mengungkapkan mengapa tidak merampok Lionel Messi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir AS pada Senin, 6 November 2023, Carlos Quilez mewawancarai pria itu di podcast ‘Sumario Abierto’ untuk kanal berita Spanyol El Español. Sang pria menyebut dirinya sebagai Alberto. Topik perbincangan pertama adalah insiden yang melibatkan rumah Karim Benzema, Cristiano Ronaldo, dan Johan Cruyff.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami merampok Benzema pada kesempatan ketika dia tidak menangkap kami,” kata Alberto. “Kami juga mencoba mencuri di rumah Cristiano di Madeira, tapi hasil rampasannya tidak menarik.”
Pada 2012, para penjahat mengincar rumah Cruyff, meskipun awalnya mereka memasuki kediamannya tanpa menyadari itu rumah legenda sepak bola Belanda itu. Namun, begitu masuk, mereka melihat foto Cruyff bersama Dennis Bergkamp, dan uangnya pun banyak. Mereka berhasil mencuri barang-barang berharga senilai sekitar 20 ribu euro atau Rp 334,9 juta dari rumahnya.
Pemimpin geng Albania-Kosovo, yang saat ini melarikan diri dari polisi, juga mengungkapkan dia menolak perampokan tertentu, bahkan menyebutkan pesepak bola tertentu yang tidak dia targetkan dan tidak akan dia targetkan. Namanya Lionel Messi. Dia bahkan menyatakan dia, dan orang lain, memiliki kesempatan untuk melakukannya.
“Saya beberapa kali menghentikan orang-orang yang ingin merampok rumah Messi, orang-orang yang meminta saya, tapi saya tidak bisa menghentikan semua orang. Kali ini, saya bisa, dan saya sangat bangga akan hal itu.”
Pria itu pun mengaku bisa saja merampok rumah orang tua Messi. “Belum lama, hampir setahun lalu, sepertinya ada orang lain yang menawarkan, padahal itu bukan rumahnya, tapi rumah orang tuanya, keluarga Messi. Messi berada di Paris pada saat itu.”
“Saya pergi menonton pertandingannya karena saya mengenalnya dengan sangat baik, dan saya mengenal daerah tersebut dengan sangat baik, dan saya tidak mau, karena menghormati Messi, saya tidak melakukannya karena saya peduli padanya, titik.”
Alberto disebut memimpin lebih dari 100 orang yang bergantung padanya atau meminta izin dan informasinya untuk melakukan pencurian tertentu. Itu sebabnya dia punya kapasitas untuk memastikan kelompok lain tidak melakukan pembobolan tertentu, termasuk yang melibatkan Lionel Messi.
AS