Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rivalitas antarsuporter sepak bola sudah menjadi budaya yang mengakar. Tak jarang, rivalitas yang tidak sehat dapat memicu gesekan yang berujung pada jatuhnya korban jiwa. Guna mencegah bentrokan antar kubu suporter, terdapat berbagai upaya yang dilakukan pihak keamanan. Di Inggris, terdapat prosedur pengamanan ekstra pada laga berisiko tinggi yang dinamakan bubble match.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa itu bubble match?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak otoritas Liga Inggris membagi pertandingan di tiga kategori berdasarkan tingkat ancaman keamanan, yakni kategori A, B, dan C. Kategori C merupakan yang dianggap paling berpotensi meyebabkan kerusuhan, biasanya karena adanya rivalitas panas antar suporter. Inilah kategori pertandingan yang disebut bubble match.
Mengutip uraian Brendan O`Neill, jurnalis Inggris di Spectator, pada sejumlah laga bubble match, pihak keamanan melarang suporter untuk menampakkan batang hidung seorang diri di pertandingan guna meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Selain itu, mereka wajib mengikuti arahan dari kepolisian dan diawasi.
Baca juga: Pengamanan Laga MU Diperketat
Suporter akan diarahkan untuk berkumpul di titik yang telah ditentukan. Di sana, mereka akan dijemput oleh bus yang sudah disiapkan. Sebelum naik bus, para suporter akan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan mereka tidak sedang terlalu mabuk atau emosi. Usai pertandingan, hal yang sama akan dilakukan. Mereka diantar pihak kepolisian ke tempat yang aman.
Pada sejumlah partai dengan kategori bubble matches, suporter lawan tidak diperkenankan memperoleh tiket pertandingan secara langsung. Mereka akan diberikan kwitansi untuk ditukarkan di lokasi yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengecekan ganda guna memastikan mereka yang memegang tiket adalah suporter yang setuju untuk dikawal dan dijaga polisi.
Salah satu contoh penerapan prosedur kemananan bubble match dilakukan di laga Leeds United menghadapi Millwall pada Maret 2013 lalu. Sebagai suporter dari tim yang bertandang, seluruh suporter Millwall ketika itu diarahkan untuk berkumpul di Bermondsey, London, pukul 5.30 pagi. Mereka kemudian dijemput dengan bis dan dibawa dengan pengamanan menuju stadion.
Cara ini bisa dibilang cukup berhasil. Pada musim 2012/2013, dari total 39 juta suporter yang datang ke stadion, hanya ada 2.456 yang diringkus di seluruh pertandingan di Inggris dan Wales. Jumlah itu berarti menandakan hanya kurang dari 0,01 persen suporter yang melakukan tindakan melanggar hukum.
HATTA MUARABAGJA