Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Stadion Mandala Krida Yogyakarta resmi ditunjuk Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA, menjadi salah satu dari enam stadion di Indonesia untuk perhelatan Piala Dunia U-20 pada 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keputusan penunjukkan Mandala Krida dan lima stadion lain itu tertuang dalam risalah hasil rapat Kementrian Pemuda dan Olahraga RI nomor S.1.23.2/SET/I/2020 yang diterbitkan Kamis 23 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain Mandala Krida, stadion yang juga bakal menjadi arena Piala Dunia U-20 adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno, Pakansari Bogor, Stadion Manahan Solo, Gelora Bung Tomo Surabaya, dan I Wayan Dipta Gianyar.
Mandala Krida Yogyakarta sendiri bakal ditandemkan dengan Stadion Manahan Solo.
"Kami apresiasi dan syukuri atas penunjukkan Mandala Krida sebagai satu venue Piala Dunia 2020 nanti, kami sudah persiapkan sejak awal," ujar Syauqi Suratno, ketua Asosiasi Provinsi PSSI DIY kepada Tempo, Kamis petang 23 Januari 2020.
Syauqi mengungkapkan pihaknya sejak awal melakukan persiapan ketika pertama kali PSSI melakukan pencalonan kepada FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2019.
Syauqi mengatakan atas keputusan FIFA, pemerintah daerah serius mempersiapkannya. Mereka mulai mengalokasikan anggaran guna infrastruktur stadion hingga koordinasi dengan kalangan pelaku wisata seperti Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta dan asosiasi biro perjalanan seperti Asita di wilayah DIY .
Asprov PSSI DIY sendiri, ujar Syauqi, telah menyampaikan opsi lapangan latihan untuk pendukung Mandala Krida untuk kontestan Piala Dunia.
Ada Stadion Sultan Agung Bantul, lalu Lapangan Universitas Gadjah Mada, Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Independen School, Universitas Islam Indonesia (UII), dan Stadion Maguwoharjo. "Kami kira enam opsi lapangan pendukung cukup, tinggal nanti penyesuaian saja apa yang masih dibutuhkan,” dia menambahkan.
Di sisi lain untuk mempersiapkan iklim sepakbola di DIY, Asprov PSSI DIY sudah menggelar berbagai forum melibatkan pemangku kepentingan olahraga, yaitu KONI, Pemda DIY melalui Balai Pemuda Olahraga, Asita, PHRI, hingga elemen suporter DIY. Renovasi Mandala Krida pun sudah masuk dalam penganggaran tahun 2020 ini.
Kepala Seksi Sosial Budaya Bidang Anggaran Belanja Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA), Yogyakarta, Prambudi Setiono, sebelumnya mengatakan FIFA akan melakukan peninjauan lagi ke semua stadion pada enam bulan setelah penunjukan arena itu untuk Piala Dunia U-20.
Prambudi memprediksi kebutuhan pembaikan fasilitas stadion agar sesuai skala internasional itu mencapai Rp 60 miliar. Ihwal standar fasilitas stadion yang diharapkan FIFA ialah kursi penonton yang tunggal, kekuatan lampu stadion berapa lux, juga kebutuhan papan skor digital.
Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga DIY, Edy Wahyudi, selaku otoritas pengelola Stadion Mandala Krida mengatakan saat ini stadion tersebut memiliki kapasitas sekitar 25.000 penonton. Jika seluruh tribun dilengkapi fasilitas kursi tunggal, kapasitas stadion diprediksi menyusut menjadi 21.900 penonton.
PRIBADI WICAKSONO