Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Meriam Baru Pasukan Oranye

Cody Gakpo mencetak satu gol untuk tim nasional Belanda dalam tiga laga penyisihan Grup A Piala Dunia 2022. Ketajaman penyerang sayap jangkung ini semakin menarik minat klub top Eropa merekrutnya dari PSV Eindhoven. Meski begitu, fokus Gakpo tertuju penuh pada Tim Oranye.

1 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ekspresi pemain Belanda, Cody Gakpo usai mencetak gol ke Gawang Qatar di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 29 November 2022. REUTERS/Bernadett Szabo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belanda memastikan satu tiket ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan tuan rumah, Qatar, dalam laga terakhir penyisihan Grup A di Stadion Al Bayt, Selasa lalu. Tim Oranye menang dengan skor 2-0.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cody Gakpo dan Frenkie de Jong menjadi pemilik kedua gol. Namun nama Gakpo jadi yang paling disorot setelah laga tersebut. Pemain berusia 23 tahun itu sukses mengukir prestasi sebagai satu-satunya orang Belanda yang sukses mencetak gol dalam tiga partai beruntun di Piala Dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum ke gawang Qatar, Gakpo rajin bikin masing-masing satu gol ke gawang Senegal dan Ekuador. Cara cetak gol pun komplet, yakni lewat sundulan kepala, sepakan kaki kiri, dan kaki kanan.

Torehan tiga gol membuat nama Gakpo berdiri di papan atas pencetak gol terbanyak. Ia satu tingkat dengan penyerang Ekuador, Enner Valencia; Kylian Mbappe dari Prancis; dan jagoan Inggris, Marcus Rashford.

Sejumlah media Inggris menyebut penampilan ciamik Gakpo diyakini bakal berpengaruh terhadap aktivitas transfer pemain pada jeda jual-beli pemain Januari mendatang. Maklum, pada bursa transfer musim panas lalu nama Gakpo sudah dikaitkan dengan sejumlah tim Liga Premier Inggris.

Pemain Belanda. Cody Gakpo, dikepung pemain Qatar di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 29 November 2022. REUTERS/Albert Gea

Performa apik Gakpo bersama PSV Eindhoven pada musim lalu atau musim 2021-22 menjadi alasan ketertarikan klub-klub Inggris. Tercatat, pemain yang juga punya kewarganegaraan Togo itu mampu bikin 21 gol dan 15 assist dalam 47 laga di semua kompetisi.

Manchester United, Southampton, Arsenal, dan Leeds United dilaporkan sudah menjalin komunikasi dengan PSV. Southampton bahkan disebut sudah mengajukan tiga kali penawaran untuk Gakpo dengan nilai 21 juta pound sterling atau sekitar Rp 390 miliar sebelum ditolak manajemen Philips Stadion, Eindhoven.

Cerita paling santer terdengar adalah ketertarikan Manchester United terhadap Gakpo. Disebutkan perwakilan klub sudah berbincang dengan pemain jebolan akademi PSV tersebut. Saat itu, Gakpo digadang-gadang mampu mempertajam lini serang United yang tak konsisten dalam beberapa musim terakhir.

Namun bayang-bayang cerita indah Gakpo dan Setan Merah tak terwujud. Hingga bursa transfer di Inggris ditutup pada 1 September lalu, United tak juga mendapat tanda tangan Gakpo. United memboyong penyerang sayap Ajax Amsterdam, Anthony, ke Old Trafford.

Rupanya, Gakpo sempat harap-harap cemas dengan kabar kepindahannya ke kubu Manchester merah. Gakpo membenarkan United sempat menunjukkan ketertarikan pada awal bursa transfer dibuka. Sinyal dari United semakin kuat menjelang tenggat akhir. "Saya sempat mengira transfer (ke Manchester United) akan terjadi. Tapi di pekan terakhir (bursa transfer) semuanya pudar," kata Gakpo pada September lalu.

Gakpo memang ingin pindah ke Liga Inggris. Alasannya sederhana, ia ingin semakin berkembang di kompetisi yang dianggap paling bergengsi di Eropa, bahkan dunia, itu. Gakpo sempat berkomunikasi dengan klub lain di Inggris, tapi keburu terkubur fokus persiapan skuad Belanda untuk Piala Dunia 2022.

Sebelum Piala Dunia, penampilan Gakpo bersama PSV semakin menjadi-jadi. Tercatat dalam 24 laga di semua kompetisi sejauh ini, ia bisa bikin 13 gol dan 17 assist. Setengah total gol PSV musim ini tercipta dari andil Gakpo.

Apa rahasia Gakpo bisa tampil setajam silet? Jawabannya ada pada gaya bermain pemain bernomor punggung 11 di PSV itu. Gakpo lazimnya menyerang lawan dengan mengeksplorasi sayap kiri. Dia mampu merangsek cepat dari luar kotak penalti, kemudian menghunjamkan bola dengan sepakan keras nan akurat kaki kanannya.

Ia juga lihai mengirim umpan matang dari sisi kiri ke kotak penalti. Hebatnya lagi, Gakpo juga bisa dimainkan sebagai sayap kanan dan penyerang tengah. Lagi-lagi kemampuannya bergerak cepat dengan dan tanpa bola menjadi modal utama.

Mantan gelandang Chelsea dan timnas Inggris, Joe Cole, yakin pesona Gakpo bakal semakin menjadi pada jendela transfer Januari nanti. Penampilan elok bersama Belanda semakin meyakinkan klub-klub besar Eropa bahwa Gakpo bisa mudah beradaptasi.

Cole juga memprediksi harga Gakpo semakin meroket Januari nanti. Menilik laman statistik sepak bola internasional, Transfermarkt, harga pasar Gakpo sebesar 45 juta euro atau 38 juta pound sterling, atau jika ditukar dalam nilai rupiah menjadi Rp 782 miliar. "Bisa jadi nanti 80 juta pound sterling (Rp 1,5 triliun)," kata Cole.

Kabarnya, Manchester United masih menyimpan asa untuk mendatangkan Gakpo pada Januari nanti. Namun realisasinya masih jauh, karena klub-klub besar Eropa seperti Real Madrid juga ikut dalam perburuan ini.

Mantan penyerang sayap timnas Belanda, Ryan Babel, memberikan saran untuk Gakpo ihwal kedekatannya dengan United. Pemain berusia 35 tahun itu meminta Gakpo memilih klub lain. Sebab, ia khawatir gaya permainan Gakpo tak cocok dengan United. Belum lagi banyak cerita pemain bintang yang padam kilaunya setelah bergabung dengan Setan Merah.

Alih-alih United, Babel menyarankan Gakpo bergabung ke Liverpool yang punya permainan cepat. Di atas kertas, ia bisa cocok dengan strategi Juergen Klopp. Atau jika tidak, lebih baik bergabung ke Arsenal yang saat ini punya visi permainan ciamik berkat racikan Mikel Arteta.

Intinya, Babel, yang membela Liverpool pada 2007-2011, meminta Gakpo memikirkan betul klub mana yang ingin ia tuju, terlebih di kompetisi Liga Premier. Babel khawatir Gakpo bakal terseok jika salah pilih klub, ditambah proses adaptasi yang tak mudah.

"Liga Inggris itu jauh berbeda dengan Eredivisie. Banyak calon bintang yang layu sebelum berkembang di sini. Mental di sini berbeda dengan di Belanda," kata pemain yang kini membela Eyupspor di Turki itu.

Cody Gakpo

Jadi buah bibir, Gakpo memilih tetap merendah. Ia tak mau berspekulasi jauh tentang masa depannya, termasuk isu kedekatannya dengan Manchester United. Fokusnya kini 100 persen tertuju pada timnas Belanda. "Memang menyenangkan mendengar kabar ketertarikan klub besar. Tapi saya ingin lakukan yang terbaik di Piala Dunia 2022 dulu," kata Gakpo.

Ia pun tak takut dengan kabar kegagalannya pindah ke klub besar lagi. Bagi Gakpo, ia masih bisa jauh berkembang di PSV dan Belanda di Piala Dunia Qatar.

Selanjutnya, Gakpo harus bersiap melawan Amerika Serikat di babak 16 besar yang akan dihelat di Stadion Internasional Khalifah pada Sabtu mendatang. Jika Gakpo bisa mencetak gol dan membawa Belanda lolos ke babak selanjutnya, sudah pasti perhatian dan harga pasarnya semakin naik.

INDRA WIJAYA | REUTERS | DAILY MAIL
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus