Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Klub PSIM Yogyakarta bersiap menyambut Liga 2 tahun 2020 yang bakal dimulai 15 Maret nanti. Skuad Laskar Mataram diperkenalkan secara resmi 24 pemain di hadapan pendukungnya di Balai Kota Yogyakarta, Rabu, 11 Maret 2020.
Peluncuran tersebut dihadiri Wali Kota Yogya yang juga dewan pembina klub PSIM, Haryadi Suyuti hingga perwakilan suporter dari Brajamusti dan Mataram Independent.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari deretan pemain yang diperkenalkan itu, terdapat pemain senior dan bintang rekrutan klub Liga 1 pada musim ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di lini belakang PSIM, ada duet Purwaka Yudi (eks Arema, Persib, PSS Sleman) dan Benni Wahyudi (eks Madura United dan PSM Makasar) yang sama sama pernah memperkuat tim nasional Indonesia di posisi bek.
Sementara itu, di lini depan, ada Ta Musafri yang jadi andalan. Pengalaman penyerang gaek kelahiran Ternate, 37 tahun lalu itu sudah teruji saat dirinya membela PSS Sleman, Persiba Balikpapan, Persija, Arema, Perseman, Pelita Bandung Raya, Barito Putera, Sriwijaya FC, dan Badak Lampung.
Selain itu di penjaga gawang, PSIM Yogya juga kini memiliki Sandy Firmansyah yang sempat bermain untuk Arema FC. di Liga Super Indonesia.
Tak melulu dari Liga 1, pemain senior untuk PSIM juga diperkuat eks gelandang Persis Solo Slamet Budiono. Eks gelandang PSS Sleman dan Sriwijaya FC itu diproyeksikan membawa Laskar Mataram lancar target Liga 1.
"Genderang pertandingan sudah dimulai," ujar pelatih PSIM Yogya Seto Nurdiantoro saat peluncuran skuad itu.
Seto menuturkan minggu-minggu ini, suasana menyambut kompetisi sudah terasa kuat dengan banyaknya launching skuad oleh sejumlah tim Liga 2.
Seto pun menyinggung tantangan berat bagi tim peserta Liga 2 musim ini khususnya soal regulasi baru yang diterapkan. Perubahan sistem kompetisi yang bakal semakin ketat lantaran hanya satu klub di grup barat otomatis promosi membuat strategi PSIM berubah.
"Yang awalnya (sistemnya) dari babak delapan besar (lalu dipertarungkan), tapi sekarang peringkat satu klasemen langsung naik promosi," ujarnya.
"Perubahan kompetisi ini jadi PR besar bagi klub, siap nggak siap harus siap," Seto menambahkan.
Pada musim 2019, PSIM gagal menembus babak delapan besar. Seto pun meminta kepada skuadnya untuk tetap optimistis. Sebab modal utama bisa tembus naik kelas promosi Liga 1 pertama adalah rasa optimistis tim.
"Optimisme harus ada di benak kita. Harapan itu sudah jelas, PSIM musim ini bisa naik Liga 1," ujar Seto Nurdiyantoro.
PRIBADI WICAKSONO