Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Klub PSIM Yogyakarta berharap kompetisi Liga 2 musim 2020 dapat berlanjut kembali setelah dihentikan dua bulan lebih akibat pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manajer PSIM, David MP Hutauruk, mengungkapkan kelanjutan kompetisi tetap harus dibarengi dengan pemberlakuan sejumlah protokol pengamanan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klub berjuluk Laskar Mataram itu pun berharap federasi yakni PSSI dapat mempersiapkan solusi, protokol seperti apa yang sekiranya diperlukan jika kompetisi itu dilanjutkan.
"Mungkin sistem kompetisi bisa disesuaikan dengan home tournament. Namun protokol kesehatan juga harus benar-benar dipersiapkan dan disosialisasikan dengan baik," ujar David pada Senin 1 Juni 2020.
Dengan kompetisi yang diganti turnamen itu, dinilai dapat menekan beban operasional klub, sekaligus mencegah kerawanan penularan yang bisa muncul karena perjalanan antarkota saat laga digelar.
PSIM tetap mendukung kelanjutan kompetisi dengan memperhatikan status tanggap bencana Covid-19, sesuai arahan dari pemerintah dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), selaku pihak yang mengetahui segala situasi dan kondisi pandemi ini.
Namun, David menilai jika kompetisi dilanjutkan namun juga tak dapat dihadiri penonton, tentu juga memberatkan bagi klub karena tak ada pemasukan dari tiket pertandingan.
David berharap PSSI juga merumuskan ketentuan soal penonton itu nanti serta memiliki solusi yang relevan.
"Harapannya PSSI punya solusi bagaimana membuat rasionalisasi untuk subsidi dan aturan kontrak pemain jika memang kompetisi berlanjut," ujar dia.
PSIM sendiri sebelumnya turut dalam pertemuan virtual bersama klub Liga 2 lain yang digelar PSSI pada Jumat lalu. PSIM selaku peserta Liga 2 2020 juga telah menyatakan kesiapannya jika kompetisi berlanjut.
PRIBADI WICAKSONO