Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Lainnya

Selain Hartono Bersaudara, Ini 4 Pengusaha Indonesia yang Punya Klub Sepak Bola Eropa

Sepak bola memiliki potensi bisnis yang menjanjikan sehingga menarik perhatian para pengusaha kelas kakap untuk menanamkan investasinya.

23 Mei 2024 | 06.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Hartono Bersaudara mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di BCA. Tetapi, akar kekayaan mereka berasal dari usaha rokok Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, kepemilikan keluarga ini juga termasuk merek elektronik populer, Polytron, dan real estate utama di Jakarta. Forbes

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai olahraga paling populer di dunia, sepak bola memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. Hal ini menarik perhatian para pengusaha kelas kakap untuk menanamkan investasinya pada klub sepak bola mancanegara, tak terkecuali pengusaha asal Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil manisnya telah dirasakan Hartono bersaudara dari Grup Djarum setelah klub yang dimiliki mereka, Como 1907, berhasil promosi ke Serie A. Ketika diakuisisi pada 2019, Como 1907 hanyalah klub semenjana di Serie D.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Hartono bersaudara, berikut sejumlah taipan asal Indonesia yang punya kepemilikan di klub sepak bola luar negeri.

1. Erick Thohir dan Anindya Bakrie - Oxford United

Setelah melepas sahamnya di Inter Milan dan D.C United, Erick Thohir membeli saham klub sepak bola Oxford United pada November 2018. Menteri BUMN ini bersama Anindya Bakrie mengakuisisi 51 persen saham klub yang baru saja promosi ke EFL Championship, kompetisi sepak bola kasta kedua di Inggris.

2. Alvin Sariaatmadja – US Lecce

Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), Alvin Sariaatmadja, menanamkan investasinya di klub Serie A, Lecce, bersama dengan konsorsium yang dipimpin Boris Francesco Jean Collardi, seorang bankir Italia-Swiss. Alvin diketahui memiliki 10 persen saham klub yang ditebusnya pada 2022.

3. Sahar Sitorus - FC Verbroedering Dender 

Nama klub tersebut memang terdengar asing di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Namun siapa sangka, klub yang musim ini bertengger di posisi dua Divisi 2 Liga Belgia dan berhak promosi Liga Pro Belgia musim depan ini sebagian sahamnya dimiliki oleh konglomerat Indonesia, Sahar Sitorus. Pengusaha sekaligus politikus itu membeli saham FC Verbroedering Dender pada 2018. 

4. Keluarga Wanandi - Tranmere Rovers 

Konglomerat Indonesia lainnya yang memiliki klub Eropa adalah keluarga Wanandi yang merupakan pemilik Santini Group. Melalui salah satu perusahaannya, Walutje Pte.Ltd, Santini Group memiliki saham lebih dari 10 persen di salah satu klub kasta keempat Liga Inggris, Tranmere Rovers. Wandi dan grup perusahaannya membeli Tranmere pada 2019,

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus