Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan kecewa dengan kepemimpinan wasit pada kompetisi Liga 3 babak 16 besar. Bahkan ia mewacanakan akan menggunakan wasit dari luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wacana itu merupakan respons atas kinerja wasit yang menuai polemik pada pertandingan Farmel FC vs Persikota Tangerang di Liga 3. PSSI lantas mengadakan pertemuan dengan wasit dan asisten wasit yang bertugas di Liga 3. Hadir pula Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan tersebut, Iriawan berbicara lantang kepada para wasit. "Saya merasa terganggu dengan adanya masalah keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh para wasit yang bertugas. Bisa jadi opsinya saya mencari wasit-wasit lain dari luar negeri," kata Iriawan dikutip dari laman PSSI, Rabu, 9 Maret 2022.
Iriawan dengan tegas menyatakan tidak ingin ada cap negatif yang mengarah kepada PSSI atas kinerja wasit. Ia mendesak agar wasit segera memperbaiki diri dan mengevaluasi. "Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti nyaris dua tahun," tambah Iriawan.
Lebih jauh Iriawan mengultimatum jika wasit tidak mampu memimpin pertandingan diminta untuk mundur dan mencari pekerjaan lain.
“Saya mohon ini diperbaiki. Bisa berubah atau tidak? Kalau tidak, tak usah jadi wasit, cari nafkah dan kerjaan lain. Ambil contoh Thoriq (Alkatiri), dia bisa menjadi contoh dan anutan bagi kalian,” tutur Iriawan.
Kinerja wasit yang menjadi sorotan publik belakangan ini ialah saat laga antara Farmel FC vs Persikota Tangerang. Keputusan wasit Untung Santoso, asisten wasit pertama Hidayat dan asisten kedua Yulianto menyulut kontroversi.
Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 3-0 untuk Farmel FC itu, wasit mengeluarkan keputusan yang menyulut polemik tentang offside dan pelanggaran di kotak penalti. Bos Persikota Tangerang Prilly Latuconsina pun sempat mengkritik kepemimpinan wasit tersebut dan berharap ada perbaikan.
Sekjen PSSI Yunus Nusi berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Sebab, dampaknya bisa saja wasit di Indonesia tidak bisa dipercaya lagi.
"Bisa jadi nanti orang-orang sudah tidak percaya dengan wasit-wasit di Indonesia dan kami bisa saja mengambil wasit-wasit dari luar negeri," kata Yunus. Ia menilai kehadiran wasit asing bisa mendorong dan memotivasi wasit Indonesia untuk bekerja lebih baik lagi.
Ke depan akan ada Piala Soeratin U-17, U-15 dan U-13. Secara khusus Yunus meminta para wasit agar memimpin dengan baik dan tidak merusak mimpi para pemain dengan keputusan-keputusan yang salah.
"Semoga masih ada niat baik dari kawan-kawan untuk memimpin laga dengan baik dan semangat serta kemauan baik di laga-laga Liga 3 berikutnya," ujar Yunus soal wasit di Liga 3.