Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah disiapkan hampir dua tahun, akhirnya Yayasan Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) resmi membuka museumnya untuk masyarakat pada 4 November 2017. Sebanyak 90 dari 800 karya seni koleksi pengusaha sekaligus pendiri museum, Haryanto Adikoesoemo dipamerkan mulai 4 November 2017-18 Maret 2018.
Baca: Tahun Depan, Museum MACAN Dibuka
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejumlah seniman, kolektor dan pecinta seni dari dalam dan luar negeri tampak terlihat di sela-sela konferensi pers dan tur pameran Inaugural bertema Seni Berubah, Dunia Berubah. Menjelajahi Koleksi Museum Modern dan Seni Kontemporer di Nusantara.
Direktur Museum MACAN Aaron Seeto menjelaskan dalam pameran kali ini masyarakat bisa menjelajahi potret karya seni dari para seniman Indonesia maupun berbagai belahan dunia. Karya yang dipamerkan pun sangat beragam dimulai pada karya-karya era abad 19 hingga era millennium saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Potret ini menggunakan Indonesia sebagai dasar fondasinya,menelusuri sejarah modern Indonesia sejak periode akhir colonial, kemerdekaan, reformasi hingga kini,” ujar Seeto di museum, Jumat 4 November 2017.
Dua kurator Agung Hujatnika dan Charles Esche masyarakat bisa melihat beragam karya para seniman. Tema Seni Berubah,Dunia Berubah. kata Seeto, merujuk pada perkembangan dan perubahan dunia. Menyajikan narasi sejarah yang membahas keterkaitan antara Indonesia dan dunia dan menawarkan pandangan tentang Indonesia dalam konteks seni global.
Museum Macan yang akan dibuka untuk publik di Jakarta pada awal 2017. istimewa
Fenessa Adikoesoemo, Ketua Yayasan Museum MACAN mengatakan koleksi yang ada saat ini dipamerkan sudah menjadi milik yayasan. Ayahnya mulai mengoleksi beragam karya seni dari para seniman sejak 25 tahun lalu.
“Tapi sejak 10 tahun lalu, beliau berkeinginan kuat untuk mendirikan museum seni,” ujar Fenessa. Dengan berdirinya museum ini, Yayasan telah merencanakan banyak hal seperti berjejaring dengan banyak galeri, bekerja sama dengan museum lain dan komunitas seni serta menjalankan program pendidikan seni untuk anak-anak.
Pada Agustus dan September lalu masyarakat diperlihatkan beberapa koleksi Museum MACAN lewat sajian seni performance kontemporer yang menghadirkan belasan karya para seniman dalam dan luar negeri. Hal ini diperlihatkan pada program First Sight I dan II.
DIAN YULIASTUTI