Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siapa nyana, mulai bulan lalu, jabatan yang tinggal sebiji acan itu pun menghilang. Namanya tak lagi tercantum dalam kabinet baru. "Kalau dihitung-hitung, ya, saya dirugikan. Tapi ini mungkin jalan hidup yang Tuhan gariskan untuk saya," kata Freddy, 53 tahun.
Bekas Gubernur Irianjaya itu kini praktis menganggur. Saat ia mengutarakan kondisinya ini kepada Presiden Abdurrahman Wahid, bekas atasannya itu merenung. Satu solusi yang ditawarkan untuk pria yang menguasai ahasa Inggris, Jerman, dan Belanda itu adalah jabatan duta besar di satu negara Eropa.
Tapi, ini belum pasti. Yang pasti, ia tak mau kembali berdinas di Angkatan Lautsatu hal yang mungkin bila Presiden mengizinkan. "Saya tak mau adik-adik saya di sana terhambat kalau saya masuk lagi," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo