Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari bujuk rayu sampai ”paksaan” dilakukan Farhan dan Najwa Shihab demi menyelamatkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Sebagai pemandu acara, mereka punya tiga cara untuk membuat donatur bersedia merogoh kocek, sehingga terkumpul Rp 242 juta, dalam acara malam solidaritas ”Save LBH Jakarta”.
Krisis keuangan sedang membekap LBH Jakarta. Akibatnya, operasionalisasi organisasi menggunakan tabungan pensiun pegawai dan pengacara sudah tidak menerima gaji. ”Jurus pertama, kami memberi pengertian pentingnya peran LBH Jakarta dalam membantu rakyat kecil. Kedua, meminta belas kasihan. Ketiga, kalau enggak kasihan, ya dipaksa,” kata Farhan, Rabu pekan lalu, sambil tertawa.
Dalam acara itu, Farhan dan Najwa mewawancarai Rusmini dan Sutarti, dua janda pahlawan yang rumahnya disita. Tangis haru kedua perempuan itu berhasil memancing emosi dan empati. Farhan dan Najwa segera ”mengipas-ngipasi” calon donatur. Mereka menghampiri pengacara sukses yang menghadiri acara, lalu, dengan gaya jail, menanyakan kewajiban ”pro bono” mereka. ”Mereka punya kewajiban pro bono, membantu publik tanpa kompensasi,” kata Najwa. Hasilnya? Lima patung penghargaan terjual senilai Rp 42 juta dalam acara lelang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo