Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bermula dari hobi mengisap cerutu, penyanyi Katon Bagaskara kini terjun ke bisnis pembuatan gulungan tembakau itu. Katon meracik sendiri cerutunya dari bahan-bahan dan tanaman asli Indonesia. Bekerja sama dengan perusahaan pembuat cerutu Taru Martani di Yogyakarta, dia turun langsung mencari bahan dan melakukan riset rasa demi menjaga kualitas cerutunya.
”Banyak orang mengatakan rasa cerutu Indonesia agak kempos dan aftertaste (rasa akhir)-nya agak pahit,” kata pria 45 tahun ini. ”Makanya saya membuat yang bisa mendekati kelas cerutu Kuba, tapi dengan bahan-bahan asli dari Indonesia,” Katon menambahkan. Cerutu Kuba di kalangan penggemar cerutu dianggap memiliki kualitas terbaik.
Pada racikan pertama, Katon sudah bisa menghasilkan 500 batang jenis robusto (lingkar 45 cm, panjang 20 cm) dan 500 jenis corona (lingkar 42 cm, panjang 20 cm). Keduanya dibanderol dengan harga masing-masing Rp 250 ribu dan Rp 200 ribu dengan label ”Bagaskara Cigars”. ”Jadi semiprofesional, tapi saya hanya melayani preorder, pesan lebih dulu, karena edisi terbatas,” ujarnya berpromosi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo