Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski berdarah biru, pengusaha Hashim Djojohadikusumo, 54 tahun, amat jarang tampil di acara berbau keraton atau ningrat-ningratan. Pengecualian terjadi Senin pekan lalu. Bersama istri dan anaknya, ia mengunjungi Makam Imogiri didampingi Pangeran Haryo Hadi Winoto dari Keraton Yogyakarta serta Direktur Jenderal Kebudayaan dan Kepurbakalaan Hari Untoro Drajat.
Mereka meresmikan selesainya pemugaran sisi kiri kompleks makam raja-raja Mataram tersebut yang rusak akibat digoyang gempa dua tahun lalu. Hashim hadir karena ikut menjadi penyandang dana pemugaran yang menghabiskan Rp 3 miliar. ”Kebetulan keluarga saya masih keturunan Hamengku Buwono II, yang dimakamkan di Kota Gede,” ujarnya.
Namun, selain lantaran pertalian darah, Hashim memang pencinta benda purbakala. Itu sebabnya, ia berencana memugar Candi Prambanan. Dia sudah menemui sejumlah pejabat dan pengusaha untuk urunan mengumpulkan dana. ”Jangan menunggu bantuan asing. Kita punya harga diri. Candi Prambanan itu warisan nenek moyang kita,” katanya. Ayo bergotong-royong memugar Prambanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo