Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sudah lama Mari Elka Pangestu mewajibkan pegawai Kementerian Perdagangan mengenakan batik dan sepatu buatan dalam negeri tiap Jumat. Dia tak hanya bicara, tapi juga memberi teladan. Rabu pekan lalu, misalnya, sang Menteri terlihat memakai sepatu hitam buatan dalam negeri. ”Sepatu ini buatan dalam negeri dan tergolong pabrik menengah, tapi dia memulainya dari UKM sekitar 17 tahun yang lalu,” ujarnya. Saat itu dia juga mengenakan kebaya semimodern dan batik hitam-putih. ”Dipakainya nyaman sekali, tidak kalah dengan produk buatan luar negeri,” dia menambahkan.
Ketika menghadiri pameran yang digelar kementeriannya, Mari membeli beberapa sepatu untuk dijadikan koleksi. Dia sangat fasih menyebut merek sepatu buatan dalam negeri itu satu per satu. ”Iya, tadi dapat beberapa yang bagus dan sudah ada pasarnya di dalam negeri,” ujarnya berpromosi. Mari juga mengaku pengguna setia sebuah merek sepatu yang lain. ”Saya pakai itu sudah cukup lama,” katanya.
Mari pun menegaskan, Kementerian Perdagangan akan membantu usaha kecil menengah sepatu bekerja sama dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia. Sayangnya, ketika ditanya berapa banyak koleksi sepatu buatan dalam negerinya, Mari enggan menyebutkan. ”Waduh, enggaklah. Memang saya ini Imelda Marcos?” ujarnya sambil tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo