Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi sebagian orang Indonesia, cabai merupakan bumbu penambah selera makan, tapi tidak bagi Duta Besar Maroko Mohamed Majdi. Dia mengaku tidak terbiasa dengan rasa pedas. Bila cabai termakan, sekitar mulut dan tenggorokannya seperti terbakar. Namun, lantaran bertugas di Indonesia, Majdi harus membiasakan diri dan meracik kiat untuk menetralkan rasa pedas.
”Makan sedikit minyak atau minumlah susu,” ujarnya. Majdi bahkan menantang untuk mengkonfirmasi kiat ini kepada dokter. ”Memang saya tidak bisa menjelaskan apa kaitan kimiawinya, tapi dokter pasti bisa,” dia menambahkan.
Majdi menjelaskan, cabai adalah makanan yang umum di Asia, tapi tidak bagi sebagian negara Eropa dan Timur Tengah. ”Anda makan cabai sejak duduk di taman kanak-kanak, sedangkan saya baru mulai sejak bertugas di sini,” katanya. Dia berani bertaruh, bila sudah terbiasa, dalam satu atau dua tahun ke depan dia bisa makan cabai lebih banyak ketimbang orang Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo