Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lagu Detik Hidup mengalun syahdu diiringi petikan gitar Iwan Abdulrahman, 61 tahun, Senin pekan lalu di Teater Salihara, Jakarta Selatan. Seniman dan dedengkot pencinta alam yang biasa disapa Abah itu bernyanyi untuk mengenang wartawan senior Tempo, almarhum Yusril Djalinus, yang juga sahabatnya.
Mereka sama-sama bergabung di Wanadri, grup pencinta alam tersohor dari Bandung. ”Yusril dulu pelatih saya. Dia selalu mendorong saya untuk lebih percaya diri dengan lagu-lagu saya,” katanya. Saat mendaki gunung bersama Yusril, Iwan kerap mendapat ilham menulis lagu. ”Itu sebabnya banyak lagu saya bercerita tentang alam, seperti Senja di Bandung Utara, Nyanyian Langit, atau Melati dari Jayagiri.”
Sambil menyanyikan lima lagu sepanjang 40 menit, sesekali Iwan bertutur tentang kenangan bersama Yusril. Saat resepsi pernikahan Yusril tiga dasawarsa lalu, misalnya, Iwan ternyata juga menyanyikan lagu bersama Bimbo. ”Saya memainkan bas dan flute,” ujarnya. Selamat jalan, sahabat, itu mungkin yang mau disampaikan Iwan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo