Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski pengalaman kewartawanannya sudah segunung, Rosihan Anwar bingung setengah mati ketika diminta menulis biografi Sutan Sjahrir.
Buku yang juga memuat 100 foto perjalanan hidup Sjahrir ini awalnya akan ditulis oleh sejarawan Taufik Abdullah. Tapi batal dan kesempatan itu diberikan kepada Rosihan. ”Padahal saya ini kan sejarawan informal, sejarawan kaki lima,” katanya.
”Saya tidak tahu bagaimana memulai menulis 100 tahun Sjahrir ini,” kata mantan editor majalah mingguan Siasat dan harian Pedoman ini di sela acara Mengenang 100 Tahun Sjahrir, Jumat malam pekan lalu, di Jakarta.
Rosihan, 88 tahun, bahkan meminta tulisannya tidak dibandingkan dengan biografi 100 tahun Soekarno dan 100 tahun Mohammad Hatta yang ditulis dua orang doktor. ”Saya juga doktor. Tapi honoris causa,” katanya. n
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo