Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEKA-TEKI siapa ahli waris trah Soekarno terjawab sudah. Keluarga proklamator itu menunjuk putra kedua Megawati Soekarnoputri, Muhammad Prananda Prabowo, sebagai penerus. Tapi dia bukan penerus ideologi atau partai, melainkan koleksi buku keluarga.
Pria 39 tahun yang biasa disapa Nanan ini mewarisi semua koleksi buku Soekarno dari ibunya. Pamannya, Guntur Soekarno-putra, juga melimpahkan buku kepadanya. Karena ingin membikin perpustakaan Soekarno, Nanan kini giat menambah isi rak bukunya. ”Saya mencari buku tentang Bung Karno di pasar buku tua dan langka,” katanya.
Ketertarikan Nanan pada pemikiran politik kakeknya itu sudah ada sejak kecil. ”Kami sekeluarga tiap hari biasa bicara tentang Soekarno,” ujar pria yang ikut menyusun pidato Megawati dalam Kongres PDI Perjuangan di Bali pekan lalu itu.
Sejak tiga tahun lalu semua pemikiran dan pidato Bung Karno dari buku-bukunya itu dia tampilkan di situs www.gentasuararevolusi.com yang dia kelola. Karena terbiasa mengurusi situs tersebut, banyak hal yang berkaitan dengan Soekarno yang ia hafal di luar kepala. Tak mengherankan bila dia sering ditanya soal ajaran presiden pertama itu, marhaenisme. Beberapa kader PDI Perjuangan bahkan menjulukinya kamus marhaenisme berjalan. ”Iya, kalau jalan saya memang suka bawa kamus,” katanya terkekeh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo