Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rasa senang sedang menyergap Clara Sinta, 42 tahun. Setelah menunggu 18 tahun, akhirnya film yang dibintanginya bisa ditayangkan di Tanah Air. Kantata Taqwa, film yang digagas ayahnya, W.S. Rendra, dan beberapa seniman lain merupakan kesaksian para seniman Indonesia terhadap tindakan represif penguasa Orde Baru.
Penayangan film tertunda selain lantaran khawatir diberangus oleh rezim Orde Baru, karena seluloidnya terendam banjir. Dari 600 scan, hanya tinggal beberapa yang selamat dari air bah. ”Sisanya itulah yang kemudian dirangkai lagi dan dibuat dalam bentuk digital,” ujar Clara.
Kendati sudah belasan tahun, dia berpendapat, isi film ataupun visualnya masih aktual. Aktingnya cukup menantang. Ia tidak memerankan karakter, tapi simbol berupa perempuan berjilbab yang ketika itu dihalangi penguasa Orde Baru. ”Tak ada dialog, hanya ada ekspresi,” katanya tentang film yang akan diputar 26 September ini. Hmm, jadi tak sabar menonton Clara berjilbab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo