Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKTOR dan sutradara teater Wawan Sofwan mendapat penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Seniman Bandung itu telah 85 kali mementaskan teater monolog pidato Sukarno sejak 2002. Proses latihan dan pementasannya berawal dari Moskow, Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wawan mendapat penghargaan bernomor rekor 9849 itu setelah diundang ke acara Jaya Suprana Show pada Selasa, 23 Februari lalu. “Pak Jaya memberikan piagam MURI, surprised sekali,” kata Wawan, 55 tahun, Senin, 1 Maret lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia teringat sekitar tiga tahun lalu pernah mengobrol dengan Jaya Suprana dan istrinya tentang pementasan monolog pidato Bung Karno. Saat itu Jaya mengatakan Wawan bisa memperoleh rekor MURI. Rupanya, Jaya membuktikan omongannya.
Wawan pertama kali mementaskan monolog pidato Bung Karno dari pembelaan atau pleidoi berjudul “Indonesia Menggugat”. Bung Karno menyampaikannya di ruang sidang pengadilan pada akhir 1930 di Bandung. Dari Moskow, naskah monolog itu dipentaskan di beberapa kota di Eropa, seperti Berlin, Hamburg, dan Den Haag.
Pertunjukan yang disponsori Yayasan Bung Karno itu kemudian diboyong ke berbagai kota di Indonesia. Sampai kini, Wawan masih ingin mementaskan monolog pidato Bung Karno. “Koleksi naskahnya masih sedikit, kurang dari 20,” ujarnya.
Naskah monolognya selain Indonesia Menggugat adalah Pidato 1 Juni, Sumpah Pemuda, dan Revolusi Mental. Wawan juga menulis naskah Besok atau Tidak Sama Sekali yang berkisah tentang Bung Karno sebelum pembacaan teks proklamasi. Monolog ini pernah dipentaskan di Jakarta, Bandung, Berlin, dan Paris.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo