BERAPA umurnya? Ikut program keluarga berencana? Pakai alat apa? Tahun ke berapa punya anak lagi? Pertanyaan ini semua dari Presiden Soeharto, ditujukan kepada seorang ibu yang menggendong anak. Percakapan di tengah rengekan dan tangis bayi yang berlangsung di Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Bogor, tersebut direkam oleh lima kamera. Rabu pekan lalu, Pak Harto berperan sebagai aktor utama untuk sebuah film produksi Setneg, yang bakal diedarkan oleh Badan PBB untuk Kependudukan (UNFPA). Begitu turun dari mobil, Presiden yang mengenakan safari lengan panjang berwarna biru langsung menuju posyandu desa. Di situ sudah siap para pemeran pembantu, sekitar 75 ibu beserta anak-anaknya. Kepala Negara sempat tercengang, begitu mendengar seorang ibu muda beranak tiga. "Tapi setop, ya," ujar Pak Harto seraya tertawa lebar. Dan kepada seorang ibu yang ingin anak lebih dari dua, katanya, "Cukup dua anak. Dan jaga baik-baik, supaya mereka menjadi anak sehat dan cerdas." Bak seorang aktor berpengalaman, Pak Harto ternyata melakukan percakapan dengan sangat spontan, sangat wajar. Skenario tampaknya memang menghendaki begitu. Itu sebabnya, tak ada rias wajah. Dan alhamdulillah, tak ada adegan yang harus di-cut, untuk diulang pengambilannya. Ini hanya salah satu film yang akan diikutsertakan dalam sebuah "festival film internasional" menyambut kelahiran bayi ke-5 milyar di dunia, pertengahan bulan depan. Tema film diwajibkan sama: pentingnya pengendalian penduduk. Peserta yang lain datang dari AS, Uni Soviet, India, Norwergia, RRC, Zimbabwe, dan satu negara Amerika Latin. Sebagaimana Pak Harto, para pemegang peran utama kebanyakan belum pernah bermain dalam sebuah film pun, kecuali Ronald Reagan dari AS, bekas aktor Hollywood. Ini memang film-film dengan kepala negara sebagai bintang utamanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini