MUSUH pertama seorang pengarang adalah salah cetak. Maka Nh. Dini pun menulis surat pembaca dalam ruang "Kontak Pembaca" di harian Sinar Harapan, pekan lalu, tentang novelnya yang barusan beredar, Pertemuan Dua Hati. Ada kalimat yang terpotong, terulang, dan hilang, dan itu banyak sekali terjadi dalam novel itu. "Sangat merugikan ketenaran pengarang dan mahasiswa yang memerlukan kelengkapan bahan bacaannya guna bidang studi masing-masing," tulis Dini. Tapi Dini pun dalam surat itu menyindir pula penerbit-penerbit tertentu yang suka membantai naskah. Lalu ia melanjutkan tulisannya: "Saya tak ingin kehilangan kepercayaan kekawanan dari pembaca penggemar yang sejak dua puluh lima tahun ini membeli buku-buku saya dengan harapan merenung sejenak bersama saya. Sekali lagi saya minta maaf kepada mereka." Penerbit novel itu, PT Aries Lima, mengaku salah. Tak ada maksud mengecewakan Dini dan penggemarnya, kata mereka. "Semata kesalahan koreksi akhir. Kesalahan memang ada di pihak kami," kata Edi Jushanan, pemimpin redaksi Aries Lima. Maka, sekitar 600 eksemplar novel Dini yang sudah beredar, dari 3.000 eksemplar yang dicetak, akan ditarik dari peredaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini