MEDALI ke-31 untuk Maman Suryaman, si juara angkat besi, ternyata bikin repot. Medali itu tingginya 160 cm, satu senti lebih tinggi daripada Maman, dan beratnya 53 kg. Maka, ketika wartawan TEMPO meminta Maman mengangkat medali itu untuk dijepret, meski ia biasa berlatih mengangkat besi 100 kg, ternyata gagal. Medali itu tertawa geli. Ahad lalu, di gedung pertemuan Janminpersad, Bandung, medali bernama Lucky Nurmala, 21, mojang Priangan yang baru lulus dari Lembaga Pendidikan Sekretaris Santa Angela, Bandung, itu resmi jadi milik Maman. Lucky pengagum Maman, pemegang 30 medali emas berbagai kejuaraan angkat besi. Meski mereka jarang bertemu - Lucky tenggelam dalam pelajarannya dan ia bukan atlet - akhirnya bersatu juga. Setelah menikah, mereka tak tinggal serumah, untuk sementara. "Saya masuk pelatnas untuk Olympiade," ujar Maman, yang kini sudah karyawan Dinas P & K Kotamadya Bandung. Tapi jadwal sudah disusun. "Sebulan sekali bertemu. Saya ke Bandung atau Lucky ke Jakarta," kata Maman pula. Tapi ada yang protes atas kemenangan Maman kali ini. Orangtuanya, yang berdomisili di Palembang, tak hadir merestui pernikahan anaknya. "Bukannya saya mau durhaka, tapi berilah kesempatan saya menentukan istri sendiri," kata Maman, yang sudah (baru?) 24 tahun itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini